Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Viral Video Pembuangan Cabai, Ini Cerita Sebenarnya

Kompas.com - 27/02/2019, 11:30 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terjawab sudah teka-teki video berisi pembuangan cabai ke sungai yang beredar di sosial media pada Selasa (26/2/2019). Ternyata, pembuat video tersebut bukanlah petani seperti yang diperkirakan.

Si pembuat video adalah Deni Setiawan yang merupakan pedagang cabai di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menurut pengakuannya, cabai yang dibuang bukanlah cabai segar hasil panen melainkan cabai keriting afkir atau reject yang tidak layak dikonsumsi.

"Cabai yang dibuang tidak laku di pasar, sementara jenis cabai bagus sudah dijual hingga ke Sumatera dengan harga Rp 10.000 per kg. Saya khilaf, seharusnya cabai tersebut bisa diolah menjadi bubuk atau sejenisnya. Untuk itu saya mohon maaf," ujar Deni seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com, Rabu (27/2/2019).

Baca jugaIni Alasan Petani di Sragen Bagi-bagi Cabai

Sadar kejadian tersebut terjadi diwilayahnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika menyayangkan aksi pembuangan cabai ke sungai seperti yang terdapat di video.

Terlebih, lanjut Beni, saat ini petani cabai di wilayahnya mendapat harga bagus setelah bermitra dengan petani "champion" dan industri. Bahkan ada beberapa petani yang mendapat harga jual dua kali lipat dari harga normal.

Ke depannya, Beni berharap kejadian seperti itu tidak terulang karena dapat menyakiti petani cabai dan membuat masyarakat luas gaduh.

"Kita harus bisa berkomunikasi dan menyampaikan pendapat secara benar dan tepat. Tak perlu lah cari sensasi buang-buang cabai," ucap Beni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com