Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kementan Apresiasi Petani Jagung di Sindurejo

Kompas.com - 27/02/2019, 12:37 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasaranan dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Mulyadi Hendiawan berlega hati atas pencapaian para petani jagung di Desa Sindurejo, Malang, Jawa Timur, Senin (25/2/2109) lalu.

Melalui siaran tertulis Kementan yang diterima Kompas.com, Rabu (27/2/2019), Mulyadi mengungkapkan, meski lahan yang dimiliki tidak begitu subur, namun para petani jagung tersebut bisa menanam jagungnya dengan baik.

Ditinjau dari segi produktivitas, Mulyadi pun mengatakan hasilnya luar biasa bagus. Ini dapat dilihat dari seluruh wilayah di pegunungan yang ditanami bisa melaksanakan panen dengan baik.

"Artinya kami harus mengapresiasi bahwa mereka luar biasa. Bertanam dengan bagus, produksi dengan bagus dan hasilnya juga luar biasa bagus," tutur Mulyadi.

Mengenai harga jual, Mulyadi mengatakan, hal ini tidak menjadi persoalan. Ini karena harga yang diberlakukan di atas harga instruksi presiden (inpres) dan banyak pasarnya.

Atas pencapaian tersebut, pemerintah pun turut mengapresiasinya dan berterima kasih kepada seluruh petani.

"Pemerintah berterima kasih atas kehebatan petani yang ada disini sehingga Jawa Timur menjadi salah satu lumbung jagung terbesar di Indonesia," ungkap Mulyadi.

Panen perdana jagung di Desa Sindurejo, Malang, Jawa Timur, Senin (25/2/2019) lalu.Dok. Kementan Panen perdana jagung di Desa Sindurejo, Malang, Jawa Timur, Senin (25/2/2019) lalu.
Ia juga mengungkapkan bahwa adanya pencapaian tersebut tak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan Ditjen PSP Kementan untuk mendongkrak produktivitas tanaman padi, jagung dan kedelai (pajale).

Ada pun upaya Kementan tersebut dimulai dari memberikan bantuan sarana dan prasarana hingga pendampingan petani demi menghasilkan produksi yang baik.

Untuk Desa Sindurejo sendiri, Mulyadi mengatakan bahwa bentuk bantuannya berupa rehabilitasi jaringan irigasi, pemberian traktor, pompa, tranplater, hand sprayer dan kompliter yang semuanya sudah disalurkan dengan baik.

Sementara itu, mengenai target panen jagung tahun 2019, Mulyadi menyatakan ada di sekitar 3,3 juta ton panen jagung di seluruh Indonesia. Angka tersebut tentunya lebih besar di banding tahun 2018 yang mencapai 3 juta ton.

Dengan terpenuhinya target ini, Mulyadi mengharapkan nantinya Indonesia dapat mengekspor produk taninya ke beberapa negara di Asia Tenggara.

“Kami berharap kita bisa penuhi seluruh kebutuhan dan bahkan bisa ekspor. Pak Menteri sudah mencanangkan akan ekspor ke wilayah Filipina, Malaysia. Sekarang ini panen luar biasa serentak di daerah Jawa dan luar Jawa.” pungkasnya.

Selain Mulyadi, dalam perayaan panen perdana tersebut turut hadir beberapa pejabat pemerintahan setempat, seperti Wakil Bupati Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Abdul Rachman, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Budiar, Perwakilan Dandim 0818, dan Kepala Desa Sindurejo, serta masyarakat sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com