Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sisi Unicorn dan Kekhawatiran Bos BCA

Kompas.com - 28/02/2019, 18:34 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemunculan perusahaan rintisan bernilai 1 miliar dollar AS atau biasa disebut unicorn, turut menjadi perhatian dari bankir senior sekaligus Direktur Utama Bank BCA, Jahja Setiaatmadja.

Hal itu lantaran kepemilikan para unicorn tersebut banyak dimiliki pihak asing. Ia pun menilai hal itu dari dua sisi yakni sisi positif dan negatifnya.

"Ada positif ada negatif. Jangan terlalu cepat juga mengambil keputusan ini (negatif atau positif saja), enggak juga," ujarnya di acara CNBC Economy Outlook, Jakarta, Kamis (28/2/2018).

Di satu sisi, kata Jahja, gelontoran jutaan dollar dari para investor memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Ia mencontohkan Go-Jek yang bisa memberikan tarif murah kepada pelanggannya.

Menurut dia, tarif murah tersebut bisa diberikan lantaran dana para investor mensubsidi tarif normal. Ia tak tahu sampai kapan subsidi tersebut dilakukan.

"Saat ini mereka menggelontorkan jutaan dollar AS untuk masyarakat. Keuntungannya di situ," kata dia.

Namun di sisi lain, ia mengingatkan bahwa dominasi kepemilikan asing di unicorn-unicorn Indonesia juga memiliki konsekuensi. Konsekuensi tersebut yakni keluarnya profit unicorn ke luar negeri.

Jahja khawatir nasib unicorn serupa dengan bitcoin bila memaksakan masuk ke capital market saat belum profitable.

"Pada waktu bitcoin luar biasa kan pada level 3.000 dollar AS sampai naik 18.000 dollar AS. Orang masuk, masyarakat terbiasa oh uang gampang," kata dia.

"Namun harganya turun 5.000 dollar AS, jatuh lagi mungkin sekarang sekitar 3.000 dollar AS. Berapa kerugian pemilik bitcoin? Ini yang harus kita amati kalau memang mau ke capital market, buktikan profitable," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com