Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun, Uang Beredar Januari 2019 Capai Rp 5.645,8 Triliun

Kompas.com - 28/02/2019, 22:06 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBank Indonesia mencatat adanya penurunan pertumbuhan uang beredar pada Januari 2019 dari 6,3 persen pada Desember 2018 menjadi 5,5 persen. Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2019 tercatat sebesar Rp 5.645,8 triliun.

BI menjelaskan, perlambatan M2 dikontribusikan oleh seluruh komponennya, yakni uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh sebesar 3,8 persen (yoy), 6 persen (yoy), dan 10,3 persen (yoy). Masing-masing angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 4,8 persen (yoy), 6,8 persen (yoy), dan 11,8 persen (yoy).

"Perlambatan pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh penurunan aktiva luar negeri bersih serta kontraksi operasi keuangan pemerintah," jelas BI melalui keterangan di laman resminya, Kamis (28/2/2019).

Aktiva luar negeri bersih pada Januari 2019 mengalami penurunan yang lebih dalam menjadi -9,3 persen dari bulan sebelumnya yang tumbuh negatif 6,4 persen (yoy).

Baca juga: Naik 6,3 Persen, Uang Beredar Desember 2018 Capai Rp 5.758,3 Triliun

BI menjelaskan, penurunan aktiva luar negeri bersih tersebut terutama didorong oleh perlambatan tagihan kepada non residen yang disebabkan oleh penurunan cadangan devisa pada Januari 2019.

Operasi keuangan pemerintah juga mengalami kontraksi tercermin dari penurunan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, yaitu dari -3,3 persen (yoy) menjadi -14,1 persen (yoy) pada Januari 2019 sejalan dengan peningkatan rekening giro pemerintah pusat di BI.

"Sementara itu, pertu,buhan kredit perbankan pada Januari 2019 mencapai 11,9 persen (yoy) meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen," sebut BI.

BI juga mencatatkan adanya keberlanjutan transmisi suku bunga kebijakan suku bunga kebijakan BI.

Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Januari 2019 tercatat sebesar 10,88 persen, meningkat sebesar 9 basis points (bps) dibandingkan dengan suku bunga pada bulan sebelumnya.

Adapun, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka pada sebagian besar tenor juga meningkat pada Januari 2019. Suku bunga simpanan berjangka tenor 3, 6, 12 dan 24 bulan tercatat masing-masing sebesar 6,91 persen, 7,20 persen, 6,69 persen, dan 7,27 persen, meningkat dibandingkan dengan suku bunga pada bulan sebelumnya sebesar 6,84 persen, 7,06 persen, 6,51 persen, dan 7,21 persen.

"Sementara, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan relatif stabil, yaitu sebesar 6,91 persen pada Januari 2019 dan 6,92 persen pada Desember 2018," tulis BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com