Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Garuda Indonesia Tunda Datangkan Pesawat Baru Tahun ini

Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury mengatakan, saat ini maskapai ingin mengoptimalkan pesawat-pesawat yang dimiliki maskapai dengan kode penerbangan GA ini. 

"Seperti saya katakan sebelumnya, bahwa salah satu upaya meningkatkan kinerja keuangan kami dengan optimalisasi pesawat. Jadi optimalisasi dulu, tunda delivery-nya," ujar Pahala saat konferensi pers di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Tangerang, Kamis (27/7/2017). 

Mantan Direktur Keuangan Bank Mandiri ini menuturkan, maskapai telah membicarakan penundaan tersebut kepada produsen pesawat.  Menurut Pahala, salah satu produsen pesawat telah setuju untuk menunda distribusi pesawat ke maskapai Garuda Indonesia.  

"Yang kami bicarakan oleh produsen pesawat ini penundaan delivery pesawat di 2017-2019. Kami, tentunya berharap penundaan hingga 2020. Akan tetapi, jumlahnya pesawat yang didatangkan tidak berubah," jelas dia. 

Meski demikian, tambah Pahala, untuk tahun ini maskapai telah mendatangkan satu pesawat berbadan kecil jenis ATR.  Menurut dia, ATR sendiri ada empat pemesanan yang dua sudah diterima Garuda Indonesia tahun ini, ada dua pesanan lagi tahun depan.

"Jadi masih kami bicarakan. Satu kami sudah terima, satu lagi ini masih bisa kami tunda atau enggak," pungkas dia. 

Seperti diketahui, Garuda Indonesia Group berencana mendatangkan 9 pesawat baru pada tahun 2017. Salah satunya dengan mendatangkan Boeing 737 Max. 

Hingga saat ini, Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 194 pesawat terdiri dari 10 pesawat Boeing 777-300ER, 25 pesawat Airbus A330-200/300, dua pesawat Boeing 747-400, 76 pesawat Boeing 737-800NG.

Serta, 18 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen, 15 pesawat ATR72-600, dan 40 pesawat Airbus A320 dan 8 pesawat Boeing 737-300/500 (total 48 pesawat Citilink), dengan rata-rata usia pesawat sebesar 4,6 tahun.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/28/120000026/garuda-indonesia-tunda-datangkan-pesawat-baru-tahun-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke