Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak Mei 2017

Penguatan didorong pengetatan pasar akibat produksi minyak AS dan ancaman sanksi terhadap Venezuela.

Mengutip Reuters, acuan harga minyak Brent menguat 18 sen atau 0.3 persen ke level 52,70 dollar AS per barrel. Harga sempat menyentuh 52,76 dollar AS per barrel, level tertinggi sejak 25 Mei 2017.

Sementara itu, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate menguat 11 sen atau 0,2 persen ke level 49,82 dollar AS per barrel. Peningkatan pada kedua acuan harga terjadi hampir selama enam hari berturut-turut.

Harga minyak sudah menguat hampir 10 persen sejak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa negara produsen utama, termasuk Rusia, mengadakan pertemuan beberapa waktu lalu.

Mereka mendiskusikan upaya lanjutan terkait pengetatan pasar minyak.

"WTI berpotensi menyentuh 50 dollar AS per barrel, sementara Brent terdorong ke atas 52 dollar AS per barrel sejalan dengan fundamental terus mengindikasikan pasar minyak mentah yang lebih seimbang," tulis ANZ dalam laporannya.

Setelah meningkat lebih dari 10 persen sejak pertengahan tahun 2016, produksi minyak AS merosot 0,2 persen menjadi 9,41 juta barrel per hari (bph) pada pekan hingga 21 Juli 2017.

Pasokan minyak AS telah turun hampir 10 persen dari puncaknya pada Maret 2017 ke 483,4 juta barrel. Pengeboran untuk produksi baru di AS juga melambat.

Pada Juli 2017, hanya terjadi penambahan 10 rig baru, paling sedikit secara bulanan sejak Mei 2016.

Pasar juga menunjukkan kekhawatiran terkait laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk mengenakan sanksi terhadap sektor minyak Venezuela. Ini merupakan respon atas pemilu konstitusional Venezuela.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/31/093810826/harga-minyak-sentuh-level-tertinggi-sejak-mei-2017

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke