Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semester I 2017, Prodia Catatkan Laba Bersih 50,28 Persen

Sementara itu pendapatan mencapai Rp 672,61 miliar dengan total aset sebesar Rp 1,83 triliun.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan kinerja positif yang berhasil dicapai perseroan selama semester I 2017 menunjukkan fundamental yang kokoh dengan didukung strategi bisnis yang terukur dan tepat.

Hal inilah yang mendorong  perusahaan juga mampu mengoptimalkan peluang di tengah  situasi perekonomian yang sangat dinamis.

Pertumbuhan laba bersih yang tinggi ini ditunjang oleh berkurangnya beban usaha yang dijalankan Perseroan dan adanya pendapatan dari jasa Keuangan.

“Kami bersyukur bahwa di tengah situasi ekonomi yang belum begitu membaik, Prodia tetap tumbuh secara positif. Tingkat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap aspek kesehatan akan menjadi peluang yang akan terus dioptimalkan,” kata Dewi, dalam keterangan resminya Senin (31/7/2017).

Dewi berharap kinerja Prodia akan terus tumbuh secara positif pada semester II ini, apalagi ditunjang dengan jumlah hari kerja yang lebih banyak dibandingkan pada semester I.

Hal ini tentunya  memberikan kesempatan Prodia untuk meningkatkan pendapatan dengan bertambahnya volume kunjungan pelanggan.

“Selain itu, kebanyakan korporasi melaksanakan pemeriksaan kesehatan menjelang akhir tahun. Kami optimis kinerja hingga akhir tahun akan tumbuh secara positif dan lebih baik,” ujarnya.

Direktur Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan sepanjang enam bulan pertama tahun ini, selain telah menambah jejaring layanan, Prodia juga telah menambah berbagai jenis pemeriksaan baru.

Prodia telah menambah 8 jenis tes pemeriksaan  dan  3 panel wellness check up yang sejalan dengan pengembangan Prodia Health Centre yang  memberikan layanan wellness solution.

Salah satu tes baru yang ditawarkan Prodia adalah Pemeriksaan Warfarin IndivTest (CYP2C9 & VCORC1 genotipe) yang bermanfaat untuk mengetahui adanya polimorfisme pada gen CYP2C9 dan VKORC1 guna mengetahui genotipe yang bisa digunakan untuk penentuan dosis obat warfarin.

Warfarin diketahui merupakan golongan obat antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah yang membahayakan kesehatan dan jiwa seseorang apabila pemberian dosisnya tidak dilakukan secara tepat.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/31/143159126/semester-i-2017-prodia-catatkan-laba-bersih-50-28-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke