Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Garam Meroket, Seberapa Besar Dampaknya ke Inflasi?

Namun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, meroketnya harga garam itu tidak memiliki pengaruh besar kepada inflasi yang mencapai 0,22 persen pada Juli 2017.

"Harganya kan naik kemarin. Tapi memang bobot garam itu kecil sekali, jadi tidak keliatan dalam andil inflasi," ujar Kepala BPS Suharyanto di Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Direktur Statistik Harga BPS Yunita Rusanti menuturkan, bobot harga garam kepada inflasi hanya ada di bawah kisaran 0,1 persen. Artinya dampak kenaikan harga garam tidak terlalu berpengaruh ke inflasi.

"Tapi memang kalau dilihat dari sisi produksinya, memang sebetulnya terlalu juga ya. Indonesia, yang namanya negara kepulauan, lautnya besar, kok garam sampai impor," kata Yunita.

Meski begitu BPS berharap harga garam segara turun. Apalagi pemerintah sudah merencanakan impor garam untuk memasok kebutuhan dalam negeri.

Sebelumnya, BPS mencatat data indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi pada Juli 2017 sebesar 0,22 persen, lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,69 persen.

Kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi paling tinggi yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,62 persen. Komponen utamanya yaitu uang sekolah dasar (SD), uang sekolah menengah atas (SMA) dan biaya bimbel.

Seperti diketahui, Juni-Juli adalah periode masuk sekolah sehingga banyak pengeluaran masyarakat disalurkan untuk biaya sekolah atau bimbingan belajar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/01/143904726/harga-garam-meroket-seberapa-besar-dampaknya-ke-inflasi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke