Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Produksi OPEC dan AS Meningkat, Harga Minyak Merosot

Sementara itu, pada saat yang bersamaan masih tingginya pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) membuat acuan harga minyak internasional Brent tertekan.

Mengutip Reuters, harga minyak WTI turun 31 sen atau 0,6 persen ke level 48,85 dollar AS per barrel. Padahal, sehari sebelumnya, harga minyak WTI sempat menembus 50 dollar AS per barrel.

Adapun acuan harga minyak Brent turun 30 sen atau 0,6 persen ke level 51,48 dollar AS per barrel.

Institut Perminyakan Amerika (API) menyatakan bahwa pasokan minyak mentah AS naik 1,8 juta barrel pada pekan yang berakhir hingga 28 Juli 2017 lalu menjadi 488,8 juta barrel.

Di pasar global, harga tertekan lantaran produksi minyak OPEC mencapai level tertinggi pada tahun 2017, yakni 33 juta barrel.

Padahal, OPEC masih terikat komitmen pemangkasan produksi sebesar 1,8 juta barrel per hari (bph) mulai Januari 2017 lalu sampai Maret 2018.

Komitmen pemangkasan produksi itu juga diikuti oleh beberapa negara produsen minyak non-OPEC, termasuk Rusia.

Konsultan energi Douglas Westwood menyatakan, karena produksi minyak global meningkat, maka kondisi banjir pasokan dunia kemungkinan akan terjadi lagi.

Bahkan, kondisi itu bisa terjadi selama bertahun-tahun. "Banjir pasokan akan kembali pada tahun 2018," ungkap Westwood. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/02/103000926/produksi-opec-dan-as-meningkat-harga-minyak-merosot

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke