Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tembus Rekor, Produksi Baja China Mencapai 74 Juta Ton

Pada bulan sebelumnya, produksi baja China mencapai 73,23 juta ton. Peningkatan tersebut pun memicu kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan di pasar.

Mengutip Reuters, Senin (14/8/2017), Badan Statistik Nasional menyebut, sejak awal tahun 2017 produksi baja China mencapai 491,55 ton. Realisasi tersebut naik sebesar 5,1 persen.

Normalnya, kegiatan pada sektor terkait cenderung melambat selama periode musim panas ketika pembangunan konstruksi melambat akibat cuaca yang panas.

(Baca: Krakatau Steel Keluhkan Susahnya Hadapi Serbuan Baja China)

"Namun demikian, produsen terdorong untuk menggenjot laba dengan bekerja dengan kapasitas penuh," ujar Xu Bo, analis komoditas baja di Haitong Futures.

Data tersebut kemungkinan besar akan menyulut kekhawatiran di AS dan Eropa.

Pasalnya, upaya China untuk memangkas kelebihan kapasitas pada industri tidak berdampak pada penurunan pasokan, yang diklaim para pesaingnya di luar negeri membuat pasar internasional kebanjiran baja China.

Selama beberapa tahun terakhir, China mendorong sektor manufaktur yang dianggap tak efisien.

Ini adalah upaya untuk mengurangi polusi sekaligus reformasi dari sisi pasokan. Pada tahun ini, China berusaha membatasi pasokan baja kualitas rendah yang digunakan dalam konstruksi.

Akibatnya, harga melonjak karena investor berupaya menangkal ketatnya pasokan. Meskipun demikian, China memperbolehkan perusahaan produsen baja untuk berekspansi pada pabrik.

Asalkan, perusahaan itu dapat mematuhi standar lingkungan yang lebih ketat. (Baca: Industri Baja Indonesia Dianggap Perlu Belajar dari Vietnam)

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/14/170000126/tembus-rekor-produksi-baja-china-mencapai-74-juta-ton

Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke