Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Gangguan, Sebagian Pelanggan Telkom 1 Dimigrasi ke Satelit Asing

Selain memindahkan layanan ke Satelit Telkom 2 dan Telkom 3S, Telkom juga memanfaatkan satelit lain di luar Telkom, termasuk satelit asing.

"Ada satelit Hongkong dan China," ujar Direktur Utama Telkom Alex Sinaga saat menggelar konferensi pers di Graha Merah Putih Telkom, Jakarta, Senin (28/8/2017).

Menurut Alex, penggunaan satelit asing bukan kali ini saja digunakan oleh Telkom. Sebelum Satelit Telkom 3S diluncurkan, Telkom juga sudah menggunakan satelit asing untuk layanannya.

(Baca: Ribuan ATM "Offline", Telkom Sampaikan Permohonan Maaf)

Satelit asing itu tutur dia, digunakan lantaran sebagian kapasitas Satelit Telkom 2 dan Telkom 3S sudah terisi sehingga tidak mungkin melalukan imigrasi seluruh layanan dari Satelit Telkom 1.

Rencananya, Telkom akan meluncurkan Satelit Telkom 4 untuk menambah kapasitas layanan satelit Telkom.

Namun peluncuran satelit itu baru akan diakukan pada petengahan 2018 mendatang. Gangguan pada satelit Telkom 1 disebabkan anomali satelit yang umurnya sudah mencapai 18 tahun.

Padahal satelit yang diluncurkan pada tahun 1999 tersebut di desain hanya dengan umur 15 tahun.

Telkom menyatakan, saat terakhir kali di cek dan dievaluasi pada 2016 lalu, satelit Telkom 1 dinyatakan masih normal dan bisa beroperasi hingga 2019 sesuai ketersediaan bahan bakarnya.

Namun pada 25 Agustus 2017 lalu, stasiun pengendali di Cibinong mendeteksi adanya penurunan kualitas layanan satelit secara perlahan dan mati total sekitar pukul 18.00 WIB.

Akibat gangguan itu, 63 pelanggan yang menggunaan satelit Telkom 1 terganggu. Tak hanya bank, layanan pemerintahan, pengguna layanan Telkomsel, hingga layanan korporasi swasta juga ikut terganggu.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/28/140754526/ada-gangguan-sebagian-pelanggan-telkom-1-dimigrasi-ke-satelit-asing

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke