Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendag: Kerupuk Tidak Masuk Barter dengan Sukhoi Rusia

"Tidak. Saya bilang list-nya banyak seperti crumb rubber (karet olahan), Crude Palm Oil (CPO), kopi, teh, bahan makanan," ujar Mendag Enggartiasto di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Seperti diketahui, pemerintah akan melakukan imbal dagang atau barter sejumlah komoditas dengan 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia.

Adapun nilai pembelian 11 pesawat tempur generasi baru tersebut mencapai 1,14 miliar dollar AS atau setara Rp 15,16 triliun dengan kurs Rp 13.300 per dollar AS.

(Baca: Harga 11 Sukhoi Hasil Barter Komoditas sekitar Rp 15 Triliun)

Mendag mengatakan, setelah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MOU) antara BUMN Rusia, Rostec, dengan BUMN Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, saat ini negosiasi kedua belah pihak tengah berlangsung.

"Harganya masih dalam pembahasan, apakah harga kamj lock sekarang, pada saat perjanjian ataukah berdasarkan harga pasar pada saat nanti. Itu harus kami bahas lagi. Mereka meminta jenis apa (komoditasnya), volumenya berapa itu bagian dari negosiasi," papar Mendag.

Mendag mengatakan, negosiasi kedua negara terus dilakukan dan diharapkan bisa selesai secepat mungkin hingga barter komoditas perkebunan asal Indonesia dengan Sukhoi dari Rusia bisa segera terwujud.

"Secepat mungkin," jelas Mendag. (Baca: Pemerintah Ingin Barter Sukhoi dengan Kerupuk)

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Rusia selama ini menjadi negara mitra dagang terbesar ke-24 di tahun 2016.

Tahun lalu, nilai perdagangan Indonesia-Rusia tercatat 2,11 miliar dollar AS dengan Indonesia menikmati surplus sebesar 410,9 juta dollar AS yang seluruhnya berasal dari surplus sektor nonmigas.

Ekspor non migas Indonesia ke Rusia tercatat sebesar 1,26 miliar dollar AS sedangkan impor nonmigas dari Rusia yakni 850 juta dollar AS. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/30/165458026/mendag-kerupuk-tidak-masuk-barter-dengan-sukhoi-rusia

Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke