Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diplomasi Ekonomi ke Uni Eropa Butuh Dukungan Penuh dari Jakarta

Duta Besar Indonesia untuk Republik Federasi Jerman Fauzi Bowo menuturkan kegiatan diplomasi di Uni Eropa cukup rumit karena melibatkan banyak lapisan. Tak hanya ke negara-negara anggota, namun juga parlemen Uni Eropa yang berbasis di Brussels.

"Karena cukup kompleks, hal ini memerlukan dukungan penuh dari Jakarta. Tanpa itu, hasil diplomasi tak akan maksimal," ujarnya kepada Kompas.com, usai shalat Idul Adha di Kedutaan Besar RI di Berlin, Jumat (1/9/2017).

Fauzi Bowo mencontohkan produk CPO asal Indonesia yang dihambat masuk ke negara-negara Uni Eropa. Tanpa dukungan dari Jakarta, komoditas ekspor andalan Indonesia ini akan tetap menjadi "bulan-bulanan" di Eropa.

Selain CPO, Uni Eropa juga menghambat barang-barang lain dari Indonesia sebagai upaya proteksi pasar di kawasan ini.

"Masing-masing anggota Uni Eropa memiliki lobi yang kuat, sehingga mereka saling mendukung antara satu dengan lainnya untuk melindungi pasar di negaranya," lanjut Fauzi Bowo.

Terkait dengan ekspor CPO, selama ini produsen minyak kelapa sawit asal Indonesia mengeluhkan langkah negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa yang menghambat ekspor.

Sebelumnya parlemen UE mengeluarkan resolusi sawit dan melarang biodiesel berbasis sawit. Dalam dokumen laporan Parlemen UE berjudul On Palm Oil and Deforestation of Rainforest, ada dua alasan besar yang menjadi dasar resolusi sawit.

Pertama, soal pengurangan hutan atau deforestasi. Parlemen UE menuding berkurangnya hutan disebabkan peningkatan produksi dan konsumsi komoditas pertanian, salah satunya yaitu kelapa sawit.

Kedua, soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Parlemen UE menuding pendirian dan pengoperasian perkebunan kelapa sawit di banyak negara terkait dengan pelanggaran HAM, diantaranya penggusuran paksa, kekerasan bersenjata, penjeratan urang, dan diskriminasi terhadap masyarakat adat.

CPO Indonesia di Jerman

Dalam kesematan itu, Fauzi Bowo juga menyebutkan trend ekspor CPO asal Indonesia ke Jerman mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Menurut dia, naiknya ekspor CPO ke Jerman tidak lepas dari upaya lobi yang dilakukan terhadap pemerintah negara ini.

"Meski di parlemen Uni Eropa dihambat, untuk Jerman, kami memiliki tim lobi sehingga ada tren yang menggembirakan untuk penjualan CPO asal Indonesia di negara ini," jelas dia.

Dia menceritakan, proses lobi di Jerman juga cukup rumit. Sebagai negara federal, Jerman memiliki negara-negara bagian dengan kebijakan ekonomi masing-masing.

"Di Jerman saja kegiatan lobi dan diplomasi juga cukup rumit, tapi alhamdulillah ada hasilnya yakni penjualan CPO mengalami kenaikan dari tahun ke tahun," kata Fauzi Bowo.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/01/161120826/diplomasi-ekonomi-ke-uni-eropa-butuh-dukungan-penuh-dari-jakarta

Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke