Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semester I 2017 Belanja Iklan E-Commerce Naik, Rokok Turun

"Belanja iklan di TV dan media cetak sepanjang Januari-Juli 2017 mencapai Rp 82,1 triliun," kata Hellen Katherina, Executive Director Media Business Nielsen Indonesia, saat menyelenggarakan konferensi pers, di Mayapada Tower, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Angka ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2016. Pertumbuhan belanja iklan sebesar 6 persen ini lebih dipengaruhi oleh kenaikan tarif.

Dari sisi konsumen, penghematan dilakukan di berbagai sektor pengeluaran karena adanya pengaruh kenaikan harga produk konsumen cepat habis atau fast moving consumer goods (FMCG) yang melebihi kenaikan inflasi.

(Baca: Nielsen Perkirakan Belanja Iklan di Media pada 2017 Akan Tetap Tumbuh)

Hal ini terlihat dari penurunan volume penjualan di hampir semua sektor FMCG seperti makanan, minuman, perawatan pribadi, dan obat-obatan.

Meski demikian, nilai belanja iklan untuk sebagian besar sektor tersebut masih mengalami pertumbuhan, kecuali rokok.

Rokok menunjukkan penurunan volume sebesar 2,3 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Belanja Iklan E-Commerce dan Telekomunikasi Menggeliat

Pada kesempatan itu, Hellen juga memaparkan lima besar kategori produk yang mendorong pertumbuhan selama semester I 2017.

Adapun kategori pertama yang banyak melakukan belanja iklan di media televisi dan media cetak adalah telekomunikasi dan layanan online atau e-commerce.

Masing-masing tumbuh 32 persen dan 31 persen hingga mencapai Rp 3,7 triliun dan Rp 3,2 triliun.

"Pertumbuhan di kategori telekomunikasi sangat dipengaruhi dari belanja iklan produk Vivo. Belanja iklan Vivo meningkat 59 kali lipat dibandingkan tahun lalu hingga mencapai Rp 462,4 miliar," kata Hellen.

Setelah Vivo, belanja iklan juga banyak dilakukan oleh Samsung yang mencapai Rp 372,1 miliar. Jumlah ini meningkat 14 kali dari belanja iklan Samsung tahun 2016.

Selain itu, ada pula XL Internet yang banyak melakukan belanja iklan. (Baca: Bukalapak dan OLX Cabut Iklan "Bikini")

Sedangkan belanja iklan e-commerce, terdapat tiga pengiklan terbesar dan pendorong pertumbuhan pada semester I 2017. Yakni Traveloka, Agoda, dan Shopee.

"Dua diantara tiga e-commerce baru dapat suntikan dana nih. Gaya hidup konsumen yang semakin mendekat ke arah digital ini membuat pengiklan e-commerce semakin gencar beraktivitas di berbagai media," kata Hellen.

Setelah telekomunikasi dan e-commerce, pertumbuhan belanja iklan juga terlihat dari kategori snack, biskuit, dan cookies.

Tiga merek snack yang melakukan banyak belanja iklan adalah Oreo, Roma Kelapa, dan Belvita. Belanja iklan snack tumbuh sebesar 25 persen hingga mencapai Rp 2,6 triliun.

Belanja iklan produk perawatan muka juga tumbuh 20 persen. Fair and Lovely, Ponds Age Miracle, dan Ponds White Beauty yang mendorong pertumbuhan belanja iklan produk perawatan muka.

Terakhir adalah produk vitamin dan suplemen yang tumbuh 31 persen. Produk yang mendorong pertumbuhan belanja iklan vitamin adalah Madu Bima 99, Viostin DS, dan Wellmove.

Belanja Iklan Rokok Menurun

Di sisi lain, ada beberapa kategori yang mengurangi angka belanja iklannya dengan cukup signifikan. Salah satunya adalah belanja iklan rokok kretek sebesar Rp 2,8 triliun.

Angka ini berkurang Rp 1,1 triliun atau turun 28 persen dibandingkan dengan belanja iklan di periode Januari-Juli tahun 2016.

Pengurangan terbesar di kategori ini dilakukan oleh Dunhil, Lucky Strike Mild, dan Djarum Super Mild.

Kategori lain yang juga menurunkan belanja iklan adalah obat tradisional yang berkurang Rp 404 miliar atau turun sebesar 50 persen dibandingkan tahun lalu.

(Baca: Iklan Rokok di Televisi Terancam)

Kemudian kategori pemerintahan dan partai politik juga mengalami penurunan belanja iklan dari Rp 4,3 miliar di tahun 2016 menjadi Rp 4 miliar di tahun 2017.

Pengiklan yang mengurangi belanja iklan di kategori ini seperti Pemda Riau, Pemda Kaltim, dan Partai Perindo.

Televisi masih memiliki kontribusi terbesar dengan total belanja iklan mencapai Rp 65,1 triliun disusul oleh belanja iklan koran sebesar Rp 15,6 triliun.

Belanja iklan di radio untuk periode Januari-Juli 2017 sebesar Rp 811,8 miliar yang melebihi belanja iklan di majalah dan tabloid sebesar Rp 686,6 miliar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/14/085859726/semester-i-2017-belanja-iklan-e-commerce-naik-rokok-turun

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke