Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Jangan WTP Kemudian OTT

Namun, ia menyatakan WTP bukan berarti akhir dari pengelolaan keuangan yang baik. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut pun menyatakan, perolehan opini WTP bukan berarti tidak ada korupsi.

Ia pun menyatakan bahwa jangan sampai ada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang tertangkap tangan melakukan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Yang paling memalukan dan kelihatan adalah OTT (Operasi Tangkap Tangan). Jangan WTP, tapi OTT," kata Sri di Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Apabila laporan keuangan sudah memperoleh opini WTP, seharusnya tidak ada OTT. Sri pun mengungkapkan, seluruh kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah harus mewaspadai beragam modus korupsi di dalam tubuh lembaga.

Menurut Sri, ada praktik korupsi yang dilakukan dengan modus konflik kepentingan, hingga yang benar-benar merampok uang negara.

Oleh karena itu, ia berharap kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah dapat berupaya semaksimal mungkin agar praktik korupsi tidak terjadi.

"Walau sudah mencapai WTP, saya tetap berharap kita semua menunjukkan komitmen pengelolaan uang negara yang akuntabel," ungkap Sri.

Menurut dia, akuntabilitas dan transparansi difokuskan pada kesejahteraan masyarakat. Seharusnya, kedua hal itu bukan dilihat dari proses dalam menaati peraturan, namun tujuan untuk mencapai kesejahteraan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/14/173029026/sri-mulyani-jangan-wtp-kemudian-ott

Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke