Drone disambungkan dengan jaringan selular, memiliki kamera yang dapat membedakan lumba-lumba dengan hiu atau manusia dengan penyu.
Alogaritma yang dikirimkan terus menerus membuat tingkat kesuksesan mencapai 90 persen.
Drone tersebut terbang dari pantai dan mengawasi lautan. Biaya pengawasan seperti ini lebih murah dibandingkan dengan pengawasan dari helikopter.
Tidak hanya memberikan data, drone tersebut juga dilengkapi dengan sirine yang dapat memperingati para perenang.
(Baca: Terbangkan "Drone" di Area Ini, Siap-siap Kena Denda Rp 1 Miliar)
“Selama percobaan di musim panas, awal Januari hingga pertengahan Februari lalu sudah ada 21 orang perenang yang diselamatkan,” kata Chief Technology Officer Telstra Hakan Eriksson di Melbourne, Kamis (21/9/2017).
Hakan juga menjelaskan, selain dapat digunakan untuk menjaga perenang dari bahaya hiu dan arus, drone juga dapat digunakan untuk menjaga ternak, melihat perkebunan seperti mengetahui bagian mana yang perlu pupuk.
“Kami menggunakan drone untuk mengecek tower. Lebih aman karena tidak ada lagi orang yang perlu memanjat,” kata Eriksson lagi.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/22/113000226/drone-selamatkan-perenang-dari-hiu