Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Bebas Biaya, Isi Ulang Uang Elektronik Bisa "Diketeng"

Aturan ini tertuang dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/10/PADG/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional atau National Payment Gateway (PADG GPN).

Dalam aturan tersebut, dijelaskan bahwa transaksi isi ulang on us hingga Rp 200.000 atau melalui fasilitas pembayaran milik penerbit kartu tidak dikenakan biaya alias gratis.

Misalnya pemilik uang elektronik Flazz BCA mengisi ulang lewat ATM BCA tidak dikenakan biaya apapun.

Baca: Inilah Biaya-biaya yang Perlu Diwaspadai bila Memakai Uang Elektronik

Akan tetapi, apabila pengisian uang elektronik mencapai di atas Rp 200.000, maka akan dikenakan biaya sebesar Rp 750.

Bagi yang setiap hari menggunakan uang elektronik untuk pembayaran transportasi publik seperti saat menggunakan Transjakarta atau KRL Commuterline Jabodetabek, tentu akan lebih praktis jika isi ulang dilakukan sekaligus dalam jumlah banyak.

Dengan demikian, Anda tidak perlu berulang kali melakukan pengisian ulang. Namun, ada cara apabila Anda ingin mengisi ulang dalam jumlah besar tanpa dikenakan biaya.

Caranya adalah dengan ketengan atau diecer. Misalnya, seseorang ingin mengisi ulang uang elektronik sebesar Rp 500.000. Jika pengisian uang elektronik ini dilakukan sekaligus maka pemilik akan dikenakan biaya.

Namun, jika isi ulang sebesar Rp 100.000 dilakukan sebanyak lima kali, tentu tak dikenakan biaya.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pusat Program Transformasi BI Onny Wijanarko menyatakan, bank sentral memperbolehkan praktik pengisian ulang saldo uang elektronik dengan cara diketeng semacam itu.

"Pengguna yang ingin ngeteng boleh, tidak apa-apa. Kalau misalnya ingin top up Rp 1 juta maunya free (tanpa biaya), top up 5 kali," ujar Onny di Jakarta, Jumat (22/9/2017) malam.

Onny menyatakan, hal tersebut diperkenankan sepanjang pengisian ulang uang elektronik dilakukan pada fasilitas pembayaran penerbit yang bersangkutan. Sehingga, tidak dibebani biaya.

Baca: BI Minta "E-Commerce" yang Terbitkan Uang Elektronik Tingkatkan Keamanan IT

Menurut Onny, bank sentral juga akan melakukan komunikasi kepada industri mengenai praktik isi ulang secara ketengan tersebut.

Dengan demikian, baik penerbit maupun pengguna dalam memahami bahwa isi ulang secara mengeteng sah-sah saja dilakukan.

"Nanti kami akan komunikasikan ke industri, dapat dipastikan tidak kena biaya," ungkap Onny.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/23/171901526/agar-bebas-biaya-isi-ulang-uang-elektronik-bisa-diketeng

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke