Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ombudsman Usul Pembayaran Tol Nontunai Dilaksanakan Secara Bertahap

Anggota Ombudsman Bidang Ekonomi I Dadan Suharmawijaya, mengusulkan, agar pembayaran nontunai pada gerbang tol tidak dilakukan secara serentak pada Oktober mendatang, tetapi secara bertahap.

"Pada prinsipnya ketika di lapangan agar mereka yang gunakan uang tunai tidak ditutup atau diblokir sama sekali. Adapun pilihan masyarakat untuk menggunakan tunai dan nontunai atas kesadaran akan efisiensi bukan pemaksaan," ujar Dadan di Gedung Ombudsman Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Namun demikian, Dadan menegaskan, pihaknya bukan tidak mendukung kebijakan tersebut, hanya saja dalam menerapkan sebuah aturan ataupun kebijakan perlu bersifat afirmatif atau kebijakan yang berimbang.

(Baca: Biaya "Top Up" Uang Elektronik Bebani Pengguna Jalan Tol)

"Dalam arti jalan tol, 10 gerbang tol masih di sisakan satu (untuk transaksi uang tunai). Meskipun satu, itu (kalau) berjubel, orang akan beralih ke yang lain (non tunai). Tapi bukan di blok sama sekali," jelasnya.

Menurutnya, Ombudsman akan terus mendalami terkait persoalan adanya tarif isi ulang uang elektronik agar tak terus menuai polemik di masyarakat.

"Bagi Ombudsman ini proses yang memang belum berakhir. Kami akan klarifikasi kembali ke pelapor, karena pelapor bertambah. Yang top up itu bertambah dari Universitas Sahid Jakarta, dari lembaga pengabdian masyarakat ada dua pelapor," ungkapnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/27/171502226/ombudsman-usul-pembayaran-tol-nontunai-dilaksanakan-secara-bertahap

Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke