Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Kekurangan Rp 140 Miliar untuk Subsidi KRL Jabodetabek

Hal tersebut disebabkan karena adanya kenaikan jumlah penumpang KRL Jabodetabek tiap harinya.

Awalnya, pemerintah memperkirakan jumlah penumpang KRL Jabodetabek seharinya mencapai 900.000 orang. Namun, kini jumlah penumpang melebihi pekiraaan awal.

"Untuk Public Servis Obligation (PSO) KRL hanya tersedia sampai 19 Desember saja. Ini karena penumpang KRL seharinya sudah 1,2 juta orang," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kemenhub, Zulmafendi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Zulmafendi menuturkan, Kemenhub bersama Kementerian Keuangan akan membahas solusi untuk menutupi kekurangan subsidi tersebut. "Nanti kami bahas ke Menteri Keuangan. Kami juga akan membuat usulan," tutur dia.

Terkait dengan subsidi untuk tahun 2018, Kemenhub akan menganggarkan dana sebesar Rp 2,3 triliun. Anggaran ini lebih besar, karena adanya penambahan jalur rute KRL sampai Cikarang.

"Subsidi itu digunakan untuk, KRL, kereta jarak jauh, dan jarak sedang," tukas dia.

Kementerian Perhubungan pada tahun 2017 telah menganggarkan subsidi tiket kereta api sebesar Rp 2,1 triliun yang mana sebanyak Rp 1,3 triliun digunakan untuk mensubsidi KRL Jabodetabek.

Selain itu, anggaran subsidi juga dialokasikan untuk Kereta Api Jarak Jauh senilai Rp 135 miliar, Kereta Api Jarak Sedang sebesar Rp 130 miliar, Kereta Api Lebaran senilai Rp 4,5 miliar, Kereta Api Jarak Dekat senilai Rp 379 miliar, dan kereta rel diesel (KRD) sebesar Rp 94 miliar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/06/105646226/pemerintah-kekurangan-rp-140-miliar-untuk-subsidi-krl-jabodetabek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke