Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sukses Berbisnis Pisang Goreng Madu, Bu Nanik Umrahkan Para Pegawainya

Adapun status karyawan di tokonya yakni karyawan harian dan karyawan tetap.

"Banyak yang jadi tetap, karyawan yang sudah lama ikut saya. Saya kalau (karyawan) sudah (bekerja) 25 tahun saya kirim umrah, kalau enggak ada (karyawan) anak lama, enggak ada yang mengawasi (pekerjaan karyawan lain) dan belanja," kata Nanik, bercerita kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

(baca: Anda Penggemar Pisang Goreng Madu Bu Nanik? Ini Kisah Suksesnya...)

Wanita kelahiran Madiun itu enggan buka-bukaan soal omzet yang diterimanya tiap bulan. Menurut dia, yang terpenting, dia kini sudah dapat mempekerjakan karyawan, serta membantu kegiatan sosial.

Selain itu, Nanik kini sudah dapat menghabiskan pisang raja sebanyak 2 mobil pick up atau 1 truk tiap harinya.

Ketika awal membuka usaha, Nanik menghabiskan pisang raja sekitar 3-5 peti dalam sehari.

"Apa yang saya dapatkan juga cukup untuk mengembangkan sayap dengan membuka pusat oleh-oleh, tapi minta dibantu pemerintah juga, karena modal sendiri saya belum mampu. Mungkin bisa bangun pusat oleh-oleh di tempat strategis dan jadi jangkauan bus-bus pariwisata," kata Nanik.

Ibu dua orang anak itu bercita-cita ingin memiliki pusat oleh-oleh yang menjajakan kuliner tradisional. Khususnya panganan khas Jakarta dan menampung produk-produk usaha kecil menengah. Seperti selendang mayang, kembang goyang, keripik daun kelor, dan lain-lain.

Di samping itu, Nanik juga menyarankan para calon wirausahawan tidak takut mencoba usaha. Dia meminta calon wirausahawan tidak memikirkan mengenai modal.

Jika mengikuti usaha kecil menengah, nantinya pemerintah akan membantu modal usaha.

"Seperti teman saya usaha kain dan kebaya, difasilitasi pemerintah untuk ekspor dan sekarang lagi pameran di China. Semuanya gratis kok," kata Nanik.

Nanik yang juga kerap mengikuti bazaar yang diselenggarakan Pemkot Jakarta Barat itu mengatakan, pemerintah tengah mendorong ibu-ibu rumah tangga untuk berwirausaha.

Hingga kini, jumlah pelaku UKM di Indonesia baru 1,8 persen dan masih tertinggal jika dibanding Singapura yang sudah 8 persen.

"Saya maju karena dibina UKM, ikut partisipasi Lebaran Betawi, dan lain-lain. Pembinaan dari pemerintah saya butuhkan sekali," kata Nanik.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/08/165850926/sukses-berbisnis-pisang-goreng-madu-bu-nanik-umrahkan-para-pegawainya

28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke