Bahkan seniman hingga budayawan akan digandeng untuk menjadikan Bandara Kulon Progo sebagai bandara etalase seni dan budaya pertama di Indonesia.
"Nanti bangunannya akan membanggakan masyarakat Yogyakarta," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek tesebut di Kulon Progo, Yogyakarta, Minggu (8/10/2017).
Menurut Menhub, kehadiran kearifan lokal di dalam bandara sangat penting sebagai daya tarik turisme. Apalagi tutur dia, Yogyakarta adalah kota yang dikenal dengan budayanya yang melekat kuat di masyarakat.
Oleh karena itu, Budi sudah memerintahkan AP I untuk banyak melakukan diskusi dan pembahasan agar kearifan lokal Yogyakarta bisa tercermin jelas di Bandara Kulon Progo.
Nantinya tutur Budi, kearifan lokal itu tidak hanya tercermin dari lukisan, patung, atau karya seni lainnya. Namun juga akan terlihat jelas dari arsitektur bangunannya.
Selain itu, rencananya di sekitar bandara baru tersebut akan dibangun kampung-kampung budaya yang akan menjadi daya tarik tersendiri untuk turis.
Ia memastikan, Bandara Kulon Progo akan berbeda dengan Terminal 3 Soekarno-Hatta. Sebab sentuhan seni dan budaya akan ikut ditonjolkan sejak dari arsitekturnya.
"Bandara ini akan menjadikan Yogyakarta menjadi destinasi kedua setelah Bali dengan tujuan wisata kotanya dan Candi Borobudur," kata Menhub.
Saat ini, pembebasan lahan telah rampung 100 persen sehingga proses pembangunan bisa dimulai setelah desainnya rampung. Direncanakan, bangunan tahap awal seluas 120.000 meter persegi akan rampung pada 2019 mendatang.
PT PP (Persero) Tbk yang memenangkan seleksi proyek pembangunan Bandara Kulon Progo Yogyakarta, memperkirakan nilai proyek tersebut mencapai Rp 6,5 triliun.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/08/221436526/bandara-kulon-progo-diusulkan-jadi-etalase-seni-pertama-di-indonesia