Akan tetapi, masalah ketimpangan sosial dan ekonomi masih menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi oleh Indonesia. Laporan Bank Dunia yang dirilis pada tahun 2016 lalu pun menunjukkan bahwa masalah kesenjangan ekonomi di Indonesia meningkat secara signifikan.
Menurut laporan tersebut, hanya 20 persen penduduk kaya Indonesia yang menikmati manfaat pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir. Sementara itu, sisanya atau 80 persen tidak memperoleh manfaat apapun.
Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman D Hadad menjelaskan, Indonesia banyak dicontoh dan diapresiasi karena banyak mencapai keberhasilan pembangunan.
(Baca: Sri Mulyani: Tren Kesenjangan di Indonesia Memburuk)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di tengah kondisi global yang tidak mudah dan jumlah penduduk miskin juga menurun.
"Namun masih banyak masalah yang perlu menjadi perhatian agar pembangunan ekonomi lebih berkelanjutan, terutama terkait masalah kesenjangan," kata Muliaman dalam konferensi pers Seminar Nasional ISEI di Jakarta, Senin (9/10/2017).
Muliaman menyebut, permasalahan kesenjangan di Indonesia sangat kompleks. Ia memberi contoh antara lain perbedaan tingkat pendapatan antar penduduk dan perbedaan antar daerah.
"10 persen penduduk Indonesia menguasai 77 persen kekayaan nasional. Ini angka sudah tidak rahasia lagi," ungkap mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut.
Hal inilah yang menjadi topik dalam Seminar Nasional dan Sidang Pleno ISEI XIX tahun 2017. Acara tersebut akan dihelat di Lampung pada 18-20 Oktober 2017 mendatang.
Muliaman menjelaskan, seminar tersebut mengambil tema Terobosan untuk Mengatasi Kesenjangan Sosial-Ekonomi dan akan dihadiri oleh sekitar 600 orang anggota ISEI dari seluruh Indonesia.
Sejumlah pembicara yang berasal dari berbagai kalangan juga akan hadir menyajikan beragam tema menyoal kesenjangan.
Pembicara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara. Hadir pula kalangan akademisi dan pejabat pemerintahan lainnya.
"Di akhir acara ISEI akan punya catatan resmi yang disampaikan ke pemerintah terkait bagaimana menyelesaikan, memberikan jalan keluar, dan memberikan sumbangan pikiran. Masalah (kesenjangan) tidak mudah dan tidak sederhana," tutur Muliaman.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/09/163557526/bahas-kesenjangan-ratusan-sarjana-ekonomi-bakal-berkumpul-di-lampung