Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, utang pemerintah tersebut digunakan untuk berbagai hal yang produktif. Dengan begitu, penambahan utang bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan.
"Kalau meminjam untuk sesuatu yang produktif, itu pada dasarnya (masih) oke," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Menurut Darmin, dana dari utang memang digunakan pemerintah untuk membantu pembangunan infrastruktur secara masif diseluruh wilayah di Indonesia. Mulai dari jalan hingga pelabuhan.
Namun Darmin menilai pemerintah tidak bisa mengalkulasi apakah pembangunan infrastruktur sudah seimbang atau belum dengan jumlah utang yang ditarik dalam kurun waktu 3 tahun ke belakang.
Soal dampaknya, Darmin mengatakan bahwa dampak pembangunan infrastruktur tidak akan dirasakan dalam waktu dekat namun dalam jangka panjang.
"Utang digunakan untuk yang produktif. Kalau konsumtif itu misalnya untuk subsidi BBM, itu kan konsumtif. Kalau ini kan enggak karena kita digunakan untuk pembiayaan (pembangunan infrastruktur)," kata Darmin.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/19/191106426/utang-ri-naik-rp-1282-triliun-dalam-3-tahun-pemerintah-nilai-masih-oke