Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata Sri Mulyani Soal IHSG Tembus Level 6.000

"Saya hanya akan mengatakan IHSG mencerminkan fundamental. Kalau perusahaan yang listed, masuk ke bursa ini makin baik, saya harapkan juga semakin sehat neracanya," kata Sri Mulyani, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).

Perbaikan IHSG ini, kata dia, dipicu oleh kinerja positif dari perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Jika dalam laporan keuangannya, perusahaan-perusahaan itu terus untung, maka akan memberikan tren positif. Hal itu juga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki aktivitas ekonomi yang sehat.

(Baca: IHSG Tembus Level 6.000, Bagaimana Kontribusi Terhadap Ekonomi?)

Selain itu, perbaikan IHSG juga menggambarkan sentimen positif terhadap arah kebijakan pemerintah. Pemerintah, kata dia, akan meyakinkan emiten dengan menjaga momentum ekonomi secara positif. Saat ini, kata dia, momentum produksi, permintaan, ekspor, dan investasi dalam level positif.

"Kalau ditambah dengan kerja pemerintah dengan terus melakukan simplifikasi, mengurangi regulasi, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha, maka momentum positif ini akan terus bisa menciptakan persepsi positif," kata Sri Mulyani.

Adapun saham-saham sektor industri dasar dan perdagangan menjadi penyumbang tenaga terbesar bagi penguatan IHSG. Saham-saham yang menopang IHSG pada hari ini meliputi BMRI (2,56 persen) ke posisi Rp 7.000 per saham. Kemudian UNTR (9,04 persen) menjadi Rp 34.950, BBCA (2,18 persen) ke level Rp 21.050 dan BBRI (0,8 persen) menjadi Rp 15.600.

Saham-saham yang membebani IHSG yakni TLKM (-3,3 persen) ke Rp 4.090, ASII (-0,3 persen) menjadi Rp 8.150 dan BUMI (-3,3 persen) menjadi Rp 234. Meski IHSG menembus level 6.000, nilai tukar rupiah justru terpuruk pada hari ini. Mengutip Bloomberg, rupiah diperdagangkan di Rp 13.578 per dollar AS.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/25/220201626/kata-sri-mulyani-soal-ihsg-tembus-level-6000

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke