Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Department Store" Banyak yang Gulung Tikar karena Kurang Beriklan?

Namun, bila dilihat dari sisi promosi, yang tercermin berdasarkan iklan, department store sudah kalah jauh dari ritel online. Begitu data riset Adstensity yang merupakan produk monitoring iklan televisi milik PT Sigi Kaca Pariwara.

Dari Januari-September 2017, iklan departement store di televisi mencapai Rp 40 miliar, angka ini menurun 50 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, iklan ritel online di televisi justru mencapai Rp 1,2 triliun sejak Januari-September 2017. Angka ini belum ditambah iklan di media cetak dan online yang juga aktif dilakukan oleh ritel online.

"Jadi untuk iklan tv, ritel jaman ini (online), sangat tinggi dan jauh sekali (dari departement store)," kata VP Operations Sigi Kaca Pariwara, Ridho Marpaung dalam acara talkshow Radio Trijaya FM, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).

Saat ini tutur dia, ritel online yang iklan di televisi mencapai 16 perusahaan. Delapan di antaranya, memilki nilai iklan di atas Rp 40 miliar, atau lebih besar dari seluruh iklan departement store.

Sementara itu departement store yang aktif beriklan di televisi hanya 3 yaitu Matahari, Ramayana, dan Metro Departement Store.

Meski begitu, Ridho tidak bisa memberikan penjelasan analisis apakah nilai iklan berpengaruh kepada perkembangan bisnis department store atau tidak, termasuk dampak kepad tutupnya beberapa gerai departement store.

Menurutnya, para ekonom perlu melakukan analisa mendalam terkait penyebab pasti gugurnya departemen store. Adstensity tutur dia, hanya menampilkan riset seputar data iklan.

"Untuk menaikan belanja iklan atau tidak, itu kembali ke department store-nya. Belanja iklan juga harus memperhatikan pendapatan, peluangnya seperti apa, dan karena ada peralihan jadi perlu di dikaji apakah harus tambah iklan atau beralih ke online," kata Ridho.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/28/150342126/department-store-banyak-yang-gulung-tikar-karena-kurang-beriklan

Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke