Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ritel Berguguran, Mendag Berkilah Generasi Millennial Malas Belanja di Mal

Tercatat, hingga saat ini sudah ada beberapa pelaku usaha ritel yang menutup gerai usahanya, mulai dari 7-Eleven, PT Matahari Department Store.

Kemudian, Lotus Department Store dan Debenhams akan ditutup oleh PT Mitra Adi Perkasa Tbk pada akhir bulan Oktober dan akhir tahun ini.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan, salah satu faktor yang menyebabkan gugurnya gerai ritel di kota-kota besar seperti Jakarta adalah terjadinya pergeseran perilaku konsumen.

Salah satunya adalah generasi muda atau millennial yang disebut-sebut sudah enggan berbelanja ke pusat-pusat perbelanjaan sepeti mal.

"Konsumen terbesar terutama di perkotaan adalah yang disebut generasi millennial. Terjadi pergeseran perilaku konsumen dalam kehidupan, dan juga belanja," ujar Mendag Enggartiasto kepada Kompas.com, Senin (30/10/2017).

Menurut Mendag, pergeseran perilaku tersebut bukan hanya di Jakarta dan kota-kota besar tetapi juga terjadi di berbagai belahan dunia.

Terlebih generasi muda memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi secara cepat melalui internet, termasuk informasi produk atau jasa melalui dunia maya.

"Ini bukan hanya di Indonesia saja tapi juga di dunia apalagi mereka tersambung dengan informasi tentang berbagai hal. Mereka juga cenderung ingin mencoba," papar Mendag.

Selain pergeseran perilaku belanja generasi muda, kondisi kota-kota besar seperti masalah kemacetan juga menyebabkan masyarakat semakin enggan belanja di pusat perbelanjaan salah satunya ritel konvensional.

"Generasi millennial ini dalam berbelanja sekarang diperkotaan yang penuh dengan kemacetan dan lain-lain, sudah tidak mau lagi ke Lotus, Matahari, bahkan Sogo untuk berputar-putar memilih-milih barang, mereka akan langsung ke boutique atau online," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani mengatakan, perlu ada upaya dari pemerintah agar persoalan tutupnya gerai ritel tidak terus berlanjut.

"Tutup itu kan karena tidak laku, poinnya itu, karena pembelinya berkurang," kata Hariyadi kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2017).

Menurut Hariyadi, pasca-tutupnya 7-Eleven hingga saat ini, pemerintah belum serius menghiraukan masalah daya beli.

"Ini kan sekarang kementerian terkait membantahlah enggak percaya daya beli turun segala macam. Tapi kalau pemerintah sendiri tidak memahami apa yang terjadi, kan bisa memukul pemerintah itu sendiri," tambahnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/30/111514426/ritel-berguguran-mendag-berkilah-generasi-millennial-malas-belanja-di-mal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke