Kuartal III 2017, Bank Danamon Bukukan Laba Bersih Rp 3 Triliun

Pertumbuhan laba perseroan didorong pendapatan bunga bersih (net interest income) dan pengelolaan biaya operasional yang baik. Selain itu, biaya kredit juga lebih rendah.

"Kualitas aset kami menunjukkan peningkatan signifikan yang ditandai oleh penurunan biaya kredit. Pada saat yang sama, biaya dana atau cost of fund terus menurun," kata Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Bank Danamon membukukan pertumbuhan pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), korporasi atau Enterprise, dan Mortgage atau kredit properti. Kredit pada segmen UKM tumbuh 10 persen menjadi Rp 27,5 triliun.

Portofolio Enterprise, terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 7 persen menjadi Rp 35,7 triliun. Adapun kredit Mortgage tumbuh 31 persen menjadi Rp 5,4 triliun.

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 5 persen menjadi Rp 119,2 triliun dibandingkan setahun sebelumnya. Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 7 persen untuk roda dua dan 8 persen untuk roda empat dibandingkan setahun sebelumnya.

Bank Danamon mencatat rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) pada 93,8 persen. Pada saat yang sama, giro dan tabungan (CASA) naik 5 persen menjadi Rp 47.8 triliun.

Rasio CASA tumbuh menjadi 47,5 persen dari 43,9 persen pada setahun sebelumnya. Deposito menurun 9 persen menjadi Rp 52,7 triliun melalui pelepasan dana mahal.

Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasian berada pada posisi 22,3 persen, sementara CAR hanya bank berada pada 23,8 persen.

"Total Kredit Bermasalah (non-performing loans/NPL) turun 6 persen menjadi Rp 3,9 triliun. Rasio kredit bermasalah (Gross non-performing loans) Danamon tercatat pada 3,3 persen, yang masih di bawah batas yang ditentukan regulator yaitu 5 persen," ujar Vera.