Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Vape: Kami Sangat Keberatan dengan Apa yang Dikatakan Pak Menteri Perdagangan

Baru-baru ini, Enggar mengungkapkan niatnya untuk menghentikan peredaran rokok elektrik karena dinilai banyak merugikan kepentingan umum, salah satunya membuat kesejahteraan petani tembakau terganggu.

"Tentunya kami sangat keberatan dengan apa yang dikatakan Pak Menteri Perdagangan. Baiknya, Pak Menteri melihat dari berbagai sudut pandang," kata pemilik toko rokok elektrik Vappening, Egy Pranata, kepada Kompas.com pada Senin (20/11/2017) malam.

Egy menjelaskan, selama ini memang banyak stigma negatif yang disematkan pihak luar terhadap keberadaan vape. Salah satunya soal cairan atau liquid dalam vape yang dinilai mengandung narkotika.

Terhadap stigma negatif itu, Egy menilai tidak bisa disamaratakan semuanya seperti itu. Justru, dia menemukan fakta bahwa pecandu rokok banyak yang mencoba untuk lepas dari rokok dengan vape sebagai sarana untuk bertransisi hingga nantinya benar-benar tidak merokok lagi.

"Kalau akhirnya dilarang, kami pun sebenarnya tidak bisa apa-apa sebagai pengusaha. Tapi, kami akan memperjuangkan konsumen vape," tutur Egy.

Secara terpisah, Pembina Asosiasi Vapers Indonesia (AVI), Dimasz Jeremia, meminta pemerintah untuk melakukan kajian ilmiah yang komprehensif, terlebih dahulu mengenai vape.

"Karena dari sumber-sumber bacaan kami di asosiasi serta diskusi dengan ilmuwan di beberapa universitas, justru ada fakta bahwa vape ini jauh lebih baik ketimbang rokok. Kami bukannya tidak mau ikut aturan, tetapi aturan harus masuk akal," ujar Dimasz.

Pengusaha vape disebut menantikan kajian lebih lanjut dari pemerintah sebelum ada peraturan yang bersifat mutlak.

Mereka juga mengaku pernyataan Mendag Enggar sudah jadi bahasan tersendiri di kalangan sesama pengusaha dan penggemar vape, serta ada yang mulai khawatir bisnis vape miliknya terganggu pernyataan tersebut.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/21/070600026/pengusaha-vape--kami-sangat-keberatan-dengan-apa-yang-dikatakan-pak-menteri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke