Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Triwulan III-2017, Aset Jasa Marga Tumbuh 28,5 Persen

Faktor utama kenaikan aset berasal dari Hak Pengusahaan Jalan Tol yang mencapai Rp 44,7 triliun dari sebelumnya Rp 34,7 triliun atau tumbuh sebesar 28,8 persen.

Pada tahun 2017 hingga November, Jasa Marga telah berhasil menambah panjang jalan tol operasi sepanjang 73,3 km sehingga total panjang jalan tol Jasa Marga yang telah beroperasi  665,1 km. 

Jalan tol yang telah dioperasikan Jasa Marga di tahun 2017 adalah Jalan Tol Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-Rembang (13,9 km), terdiri atas Seksi Bangil-Rembang (7,1 km) dioperasikan pada 13 April 2017 dan Seksi Gempol-Bangil (6,8 km) dioperasikan pada 3 Agustus 2017.

Berikutnya Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Salatiga (17,6 km) dioperasikan pada 25 September 2017 dan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Ruas Kualanamu-Sei Rampah (41,8 km) dioperasikan pada 20 Oktober 2017.

Di sisi laba rugi, Jasa Marga berhasil membukukan total laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun atau meningkat sebesar 41,4 persen dibandingkan periode Triwulan III 2016 yang besarnya Rp 1,3 triliun.

Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan pendapatan tol dan usaha lain yang mencapai Rp 6,8 triliun atau meningkat 4,7 persen dibandingkan triwulan III-2016. Pendapatan tol tercapai Rp 6,0 triliun atau naik sebesar 2,6 persen dibandingkan triwulan III-2016 Rp 5,9 Triliun. Sedangkan untuk pendapatan usaha lain sebesar Rp 718,1 miliar atau naik sebesar 26,3 persen dari triwulan III 2016 sebesar Rp 568,6 miliar.

Pada sisi EBITDA, Jasa Marga berhasil memperoleh EBITDA sebesar Rp 3,9 triliun, tumbuh 5,32 persen dibandingkan triwulan III-2016. Selain itu, margin EBITDA juga tumbuh mencapai 58,9 persen dimana sebelumnya di Triwulan III 2016 sebesar 58,5 persen.

Sebagai upaya terus meningkatkan kapasitas investasi, Perseroan telah berinovasi melakukan beberapa strategi pendanaan. Salah satunya adalah dengan melakukan Sekuritisasi Pendapatan Tol, memanfaatkan aset yang telah ”mature” untuk pembiayaan hutang tanpa menimbulkan beban bunga.

Selain itu, inovasi pendanaan juga dilakukan di level proyek atau anak perusahaan. Perseroan melalui PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ), mengeluarkan produk Project Bonds di bulan Oktober lalu yang juga mendapatkan apresiasi positif.

Dari sisi peningkatan pelayanan operasional, untuk mengurangi kepadatan Jasa Marga telah memberlakukan integrasi sistem transaksi untuk ruas Jakarta-Tangerang dengan ruas Tangerang-Merak milik PT Marga Mandala Sakti (MMS).

Selain itu, Jasa Marga juga berhasil memberlakukan Perubahan Sistem Transaksi di Jalan Tol Jagorawi menjadi sistem transaksi terbuka, yang sebelumnya adalah sistem transaksi tertutup.

Dengan kedua skema pelayanan baru tersebut, Jasa Marga membongkar Gerbang Tol Barrier seperti GT Karang Tengah, GT Cibubur Utama dan GT Cimanggis Utama yang kerap menjadi simpul kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Tangerang maupun di Jalan Tol Jagorawi.

Selain melakukan integrasi dan perubahan sistem transaksi, pada Oktober 2017 Jasa Marga turut mendukung program Pemerintah Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Jalan Tol yg dicanangkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bank Indonesia dengan mengimplementasikan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR No. 16/PRT/M/2017.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/24/173614126/triwulan-iii-2017-aset-jasa-marga-tumbuh-285-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke