Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gatot Nurmantyo Masuk Bursa Calon Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah

Selain Gatot, terdapat juga nama tenar lainnya seperti Wimboh Santoso yang kini menjabat Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementar Muliaman D. Hadad, Ketua Umum MES yang habis masa jabatannya, juga kembali dijagokan untuk memimpin MES untuk yang keempat kalinya.

Wakil Sekjen MES, Iggi H. Achsien menyebutkan, sebelumnya pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNKS) yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Jika MES kemudian diketuai oleh Panglima TNI, maka kian nyata dukungan pemerintah terhadap ekonomi syariah," sebut Iggi seperti dikutip dari Kontan.

Kepemimpinan dan kedekatan dengan kalangan ulama dan umat Islam, menjadi pertimbangan awal munculnya nama Gatot dalam Munas yang berlangsung di Menara BTN, Jakarta itu. Kedekatan tersebut diharapkan dapat diwujudkan menjadi gerakan yang lebih nyata dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Muliaman Hadad, Munas ke-4 ini memutuskan untuk membentuk formatur yang terdiri dari 9 orang, untuk selanjutnya akan memilih Ketua Umum MES yang baru.

Kesembilan tim formatur itu terdiri dari Syahrial Abbas, Muhammad Hudaya, Sulaiman Wasahua, Yodi Izharivan, KH Ma'ruf Amin, Sugiharto, Muliaman D. Hadad, Firdaus Djaelani, dan Muhammad Syakir Sula.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Ketua Panitia Munas ke-4, Friderica Widyasari mengatakan, Munas dihadiri oleh 217 orang, termasuk utusan dari Inggris.

Peserta yang hadir terdiri dari 55 orang pengurus pusat, 74 orang pengurus wilayah, 58 orang pengurus daerah, dan 4 orang pengurus wilayah khusus MES. Ditambah juga 26 orang undangan/peninjau. (Kontan/Yuwono Triatmodjo)


https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/30/211200126/gatot-nurmantyo-masuk-bursa-calon-ketua-masyarakat-ekonomi-syariah

Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke