Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Erupsi dan Cuaca Buruk, Sejumlah Penerbangan Garuda Indonesia "Delay"

Penundaan jadwal penerbangan terjadi sebagai dampak dari erupsi Gunung Agung dan cuaca buruk yang melanda beberapa kota, belakangan hari ini.

"Kami dari Garuda Indonesia mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tapi, sekarang sebenarnya sudah proses recovery, kami butuh waktu sampai semuanya normal kembali," kata Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan saat dihubungi Kompas.com pada Jumat siang.

Ikhsan menjelaskan, penundaan jadwal penerbangan karena cuaca buruk jumlahnya lebih sedikit ketimbang yang disebabkan erupsi Gunung Agung.

Dia menjanjikan, pihaknya sesegera mungkin mengembalikan jadwal penerbangan ke kondisi normal lagi setelah Bandara Internasional Lombok kembali dibuka, pagi tadi. 


Dari total penerbangan Garuda Indonesia sekitar 600 jadwal setiap harinya, penundaan akibat dua kondisi tersebut terjadi di kisaran tiga sampai empat jam. Penundaan jadwal didapati pada penerbangan domestik hingga internasional.

"Untuk kompensasi, kami sudah berikan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan bagi penumpang yang terdampak ketidaknyamanan ini," tutur Ikhsan.

Pihaknya sampai saat ini masih mendata berapa penerbangan yang mengalami penundaan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/01/150132326/dampak-erupsi-dan-cuaca-buruk-sejumlah-penerbangan-garuda-indonesia-delay

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke