Penilaian paling telak tampaknya berasal dari pemenang hadiah Nobel, Joseph Stiglitz. Ia menyebut, bitcoin seharusnya tidak beredar di masyarakat.
"Bitcoin sukses hanya karena potensinya untuk penipuan. (Bitcoin) tidak memberikan manfaat sosial yang berguna," ujar Stiglitz seperti dikutip dari CNN Money, Minggu (3/12/2017).
Sementara itu, pemenang hadiah Nobel Robert Shiller memandang mata uang virtual tersebut menarik bagi investor. Pasalnya, bitcoin cenderung memiliki "rasa" antipemerintah dan antiregulasi.
Sedangkan, miliarder dan investor Carl Icahn menyatakan bitcoin akan mengalami "bubble".
(Baca: Tembus Level Rp 148,5 Juta, Bitcoin Berisiko Alami "Bubble"?)
Sebelumnya, CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon juga menyatakan bahwa bitcoin adalah kejahatan keuangan dan akan "meledak." Miliarder dan investor kawakan Warren Buffet juga mengingatkan kemungkinan terjadinya "bubble",
Kondisi bubble adalah di mana harga suatu komoditas meningkat sangat tinggi. Pada akhirnya, kondisi ini akan memberikan risiko yang tinggi dan berdampak pada stabilitas keuangan.
Nilai bitcoin telah sempat menembus 11.000 dollar AS atau setara sekira Rp 148,5 juta. Sepanjang tahun ini, nilai bitcoin sudah melonjak lebih dari 1.000 persen.
Meskipun sempat melejit ke level tertinggi, nilai bitcoin kemudian merosot kembali. Hal ini mengingatkan tentang betapa besarnya volatilitas mata uang digital tersebut.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/03/082102326/pemenang-nobel-joseph-stiglitz-bitcoin-tak-memberikan-manfaat-sosial