Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efisiensi dengan Holding BUMN

Staf Khusus Menteri BUMN Wianda Pusponegoro memisalkan sebuah kondisi ketika holding BUMN sudah berjalan. Dari sisi tugas yang dijalankan, skema holding BUMN memungkinkan anak usaha di dalamnya berbagi peran ketika menjalankan sebuah proyek.

"Kolaborasi dari anggota-anggota holding tambang ini, membuat PT Bukit Asam sebagai penghasil batu bara yang besar, memudahkan kalau membangun pembangkit listrik tenaga batu bara, dia bisa jadi sumber batu baranya," kata Wianda saat ditemui usai acara diskusi di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).

Wianda menjelaskan, cost atau biaya untuk kebutuhan listrik smelter saja bisa mencapai 40 persen dari total biaya yang dialokasikan. Bila sudah ada holding BUMN pertambangan, penghasil batu bara terbesar dari PT Bukit Asam bisa menopang kebutuhan listrik dari anak usaha holding yang lain sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sebesar sebelum ada holding.

Contoh lain soal holding BUMN energi minyak dan gas bumi, yaitu Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN). Dalam hal perluasan jaringan pipa gas, PGN yang punya kemampuan pipa distribusi dapat ditopang oleh Pertamina yang bisa berperan sebagai penyedia gas dari hulu.

"Proyek dipercepat dengan adanya holding, karena itu alur value change terlihat saat jadi holding. Dengan mudah, PT Bukit Asam berperan sebagai penyedia listrik. Kalau belum ada holding, kan enggak bisa secara langsung menyediakan dan suplai listrik," tutur Wianda.

BUMN berencana menetapkan sejumlah sektor holding, yaitu pertambangan, energi, perbankan serta jasa keuangan, jalan tol dan konstruksi, perumahan, dan pangan. Beberapa di antaranya sudah terealisasi, seperti holding pertambangan, dan lainnya masih dipersiapkan untuk pembentukan holding.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/05/180900126/efisiensi-dengan-holding-bumn

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke