Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan Yusuf Mansur Siap Rilis Reksa Dana yang Fokus pada Infrastruktur

Terkait dengan hal ini, ustaz kondang Yusuf Mansur melalui PT Paytren Asset Management berencana merilis produk reksa dana yang fokus pada pembiayaan proyek-proyek negara.

(Baca: OJK Terbitkan Izin Reksa Dana Syariah Milik Yusuf Mansur)

Paytren merupakan perusahaan manajer investasi yang dimiliki Yusuf Mansur, yang baru-baru ini mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat ini perusahaan tersebut menyiapkan dua produk investasi reksa dana syariah, yakni Reksa Dana Syariah PAM Syariah Dana Falah (saham) dan Reksa Dana Syariah PAM Syariah Likuid Dana Safa (pasar uang).

"Melihat besarnya kebutuhan pendanaan untuk pembangunan berbagai proyek (infrastruktur) di Indonesia, kami berencana merilis produk-produk reksa dana lain, seperti RDPT (reksa dana penyertaan terbatas), sukuk dan sebagainya," kata Yusuf Mansur di sela-sela kunjungan ke PT Inalum (Persero), Minggu (10/12/2017).

Menurut Yusuf Mansur, reksa dana yang dirilis oleh Paytren Asset Management itu akan menyasar segmen ritel. Di mana, nasabah tidak perlu mengalokasikan uang dalam jumlah besar untuk membeli produk investasi tersebut.

Selama ini belum banyak perusahaan manager investasi yang bermain di segmen tersebut karena terkendala besarnya biaya operasional.

"Namun kami sebagai fintech (financial technology) akan sangat mungkin masuk ke ritel, bahkan dengan biaya yang sangat kecil," jelas dia.

Sebelumnya pada Oktober 2017 silam, OJK telah menerbitkan izin bagi perusahaan manajer investasi dengan nama Paytren Asset Management, yang merupakan kepemilikan Ustadz Yusuf Mansur.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor Kep-49/D.04/2017 tentang pemberian izin usaha perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi syariah kepada PT Paytren Aset Manajemen.

Adapun dari putusan tersebut diketahui PT Paytren Aset Manajemen mengajukan izin usaha pada 10 Juli 2017. Kemudian pada 6 Oktober 2017, PT Paytren Aset Manajemen menyampaikan kelengkapan dokumen kepada OJK terkait permohonan izin usaha sebagai manajer investasi. Adapun izin diterbitkan OJK pada 24 Oktober 2017.

Di sisi lain, guna mengurangi ketimpangan ekonomi antara kawasan barat dan timur Indonesia, pemerintah terus menggenjot infrastruktur.

Hal ini terlihat dari anggaran untuk infrastruktur yang terus meningkat, mulai Rp 154,7 triliun pada 2014 menjadi Rp 269,1 triliun pada 2016 dan mencapai Rp 401,1 triliun pada APBN-P 2017.

Tahun depan, anggaran infrastruktur kembali meningkat menjadi sedikitnya Rp 410 triliun, dan digunakan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/11/070000226/perusahaan-yusuf-mansur-siap-rilis-reksa-dana-yang-fokus-pada-infrastruktur

Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke