Akuisisi ini akan memperkuat posisi Go-Pay dalam menyediakan ekosistem pembayaran finansial yang inklusif kepada institusi keuangan, UMKM, mitra pengemudi dan lainnya, serta konsumen – baik yang banked maupun unbanked, di kota besar maupun di daerah.
Akuisisi ini mengkolaborasikan tiga fintech nasional, yaitu Kartuku, perusahaan layanan pembayaran offline; Midtrans, perusahaan payment gateway online; dan Mapan yang merupakan jaringan arisan barang.
Bisnis perusahaan-perusahaan tersebut saat ini memproses total transaksi lebih dari Rp 67,5 triliun per tahun, baik melalui kartu kredit, debit maupun dompet digital untuk para pengguna, penyedia jasa dan merchant-merchant mereka.
Hal ini menandai lompatan besar Go-Jek dari layanan aplikasi ride-hailing menjadi teknologi multiplatform. dengan demikian, akan memperluas dampak sosial kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Nadiem Makarim, Founder dan CEO Go-Jek mengatakan setiap hari perusahannya selalu termotivasi oleh cerita mitra dan konsumennya tentang bagaimana teknologi perusahannya telah mengubah dan mempermudah kehidupan mereka.
"Sejak awal Go-Jek berdiri, kami selalu membawa misi untuk memberikan manfaat sosial semaksimal dan seluas mungkin bagi jutaan masyarakat Indonesia,” kata Nadiem melalui rilis yang diterima Kompas.com.
Pasca akuisisi, tiga pimpinan dari masing-masing perusahaan yang diakuisisi akan memegang posisi senior manajemen di dalam Go-Jek Group.
Aldi Haryopratomo dari Mapan akan memimpin Go-Pay, Ryu Kawano Suliawan dari Midtrans akan memimpin pengembangan platform merchant, sementara Thomas Husted dari Kartuku akan memegang peranan sebagai CFO.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/15/113000426/go-jek-gandeng-3-startup-fintech-untuk-perkuat-layanan-go-pay