Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebuah Perusahaan di Jepang Bakal Gaji Pegawai dengan Bitcoin

Mengutip Business Insider, Sabtu (16/12/2017), mulai tahun 2018 mendatang, GMO Internet Group akan menerima opsi untuk menerima pembayaran gaji dari 10.000 yen (setara sekitar Rp 1,1 juta) hingga 100.000 yen (sekitar Rp 11,8 juta) dalam bitcoin.

Para pegawai juga akan menerima tambahan 10 persen dari gaji yang mereka pilih untuk diterima dalam bitcoin sebagai insentif.

Kebijakan ini bertujuan untuk memperluas penggunaan bitcoin. GMO sendiri memang memiliki minat untuk mempromosikan bitcoin.

GMO pun berencana untuk meluncurkan operasional perdagangan mata uang virtual baru pada tahun 2018. Pun GMO secara aktif memperdagangkan bitcoin.

Popularitas bitcoin pun meningkat secara tajam dan pesat. Bahkan, bitcoin juga digunakan untuk membayar uang sekolah swasta dan membeli properti.

Akan tetapi, banyak pihak masih mengkhawatirkan mata uang virtual itu. Ekonom papan atas dunia Robert Shiller, misalnya, menyatakan bahwa bitcoin adalah contoh "bubble" terbaik.

Kondisi bubble terjadi ketika harga suatu komoditas melonjak sangat tinggi. Pada akhirnya, kondisi ini bakal mengganggu stabilitas keuangan.

Hingga Sabtu pagi, nilai bitcoin pada laman Bitcoin.co.id telah berada pada level Rp 249,4 juta. Adapun harga bitcoin pada laman Coindesk mencapai 17.568 dollar AS atau setara sekitar Rp 237,1 juta.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/16/113000926/sebuah-perusahaan-di-jepang-bakal-gaji-pegawai-dengan-bitcoin

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke