Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nelayan Trenggalek Nikmati Melimpahnya Tangkapan Ikan

Perencana Muda di Pusat Riset kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indra Hermawan menuturkan melimpahnya tangkapan ikan di wilayah Trenggalek tidak lepas dari kebijakan yang dijalankan, yakni pelarangan pengoperasian kapal 30 gross ton (GT) ke atas.

“Dikarenakan kebijakan 30 GT tidak melaut, maka nelayan kecil dengan jaring biasa yang ditarik langsung dari pinggir pantai, bisa dengan mudah memperoleh ikan,” jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (20/12/2017).

Menurut Indra, ikan-ikan tersebut tidak masuk dalam tempat pelelangan ikan (TPI), namun langsung dijual ke masyarakat.

Sementara itu, pengepul ikan di Trenggalek Kresno Wahyu Arianto membenarkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini jumlah ikan yang ditangkap nelayan cukup banyak.

Dengan menggunakan jaring tarik, nelayan bisa memperoleh sekitar 15 keranjang ikan. Di mana satu keranjang rata-rata berbobot sekitar 1 kuintal.

“Jadi bisa dihitung, setiap kali menarik jaring, berapa banyak ikan yang diperoleh,” jelas Arie, panggilan akrabnya.

Dia menuturkan jumlah ikan sebanyak itu didapat nelayan dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat seperti pada Desember ini. Di waktu-waktu lain ketika cuaca bagus, jumlah tangkapan ikan bisa lebih banyak lagi.

“Bulan-bulan kemarin, bisa lebih banyak ikan yang ditangkap. Untuk sekarang, cuacanya sedang kurang bagus,” jelas dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/21/073000926/nelayan-trenggalek-nikmati-melimpahnya-tangkapan-ikan

Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke