Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Gunung Agung, Jangan Membuat Masyarakat Pariwisata Khawatir

Ketiga pejabat yang tergabung sebagai Panitia nasional Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) and World Bank 2018 tersebut meninjau kondisi Gunung Agung dari pos pemantauan tersebut, yang berada di zona 10 kilometer dari Gunung Agung.

Luhut mengatakan, kehadiran mereka untuk memastikan keadaan Gunung Agung. Menurut dia, dalam radius 8 kilometer sampai 10 kilometer merupakan zona berbahaya jika Gunung Agung meletus.

Menurut dia belajar dari pengalaman dan simulasi letusan, jika letusan pada 27 November 2017 lalu dibandingkan dengan letusan pada 1963 akan didapatkan sejumlah estimasi.

Data yang didapat, saat ini angin banyak bertiup ke timut sehingga daerah Denpasar dan Nusa Dua dengan jarak sekitar 73 kilometer, kecil kemungkinan unuk terganggu bila Gunung Agung meletus.

Berdasarkan data tersebut, pada Oktober 2018 saat Annual Meeting IMF-World Bank dilaksanakan, diperkirakan angin akan bertiup ke Timur. Sehingga peluang bahaya untuk Denpasar dan Nusa Dua hampir tidak ada.

"Jadi tidak ada yang perlu ditakuti untuk turis datang kemari. Malah tadi banyak orang memanfaatkan view dari Gunung Agung yang pasti ada awan. Jadi kita juga jangan membuat masyarakat pariwisata khawatir, apalagi dengan Annual Meeting IMF-World Bank, sama sekali tidak ada hubungannya," kata Luhut.

Menurut dia, pihaknya sudah menghitung semua kemungkinan, bahkan yang terburuk sekalipun. Dari data letusan Gunung Agung pada 1963, merupakan letusan yang dahsyat sebab saat itu Gunung Agung sudah 100 tahun energinya tidak keluar.

Sementara sejak letusan November 2017 lalu, Gunung Agung masih terus mengeluarkan energinya sehingga berangsur letusan tidak besar.

Oleh sebab itu, kata dia, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan semua kegiatan pemerintah yang dilakukan di Bali dan sekitarna tidak boleh diubah. Pemerintah juga sudah memberitahu ke sejumlah Kedutaan negara lain melalui surat edaran, mengenai kondisi Gunung Agung.

"Ibu Sri Mulyani juga sudah berkoordinasi dengan IMF dan World Bank bahwa di Bali tidak ada masalah. Jadi semua rencana untuk persiapan Annual Meeting IMF-Worl Bank tidak ada perubahan sama sekali," kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah berharap kondisi Gunung Agung kembali normal pada tahun depan. Dengan begitu maka situasi di Bali bisa kondusif, jadwal penerbangan kembali normal, sehingga gelaran pertemuan IMF-World Bank bisa sukses.

Seperti diketahui, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah gelaran IMF-World Bank Annual Meetings pada 8-14 Oktober 2018 mendatang. 

Acara itu akan menjadi momen promosi bisnis hingga pariwisata kepada tamu delegasi yang jumlahnya ditaksir lebih dari 17.000 orang.

Mereka adalah para menteri keuangan, gubernur bank sentral, bankir, hingga CEO dari seluruh dunia. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/23/080000926/soal-gunung-agung-jangan-membuat-masyarakat-pariwisata-khawatir

Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke