Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Profesi Dengan Gaji Tinggi dan Banyak Dicari Pada 2018

Ketika hendak menutup tahun, orang lazim untuk melakukan evaluasi dan menyusun resolusi tahun baru. Termasuk dalam hal perkembangan karir.

Mungkin Anda sudah berencana untuk menegosiasi kenaikan gaji pada bos Anda. Atau, justru mau bersiap-siap lompat kapal berpindah ke perusahaan lain demi karir yang lebih oke?

Bila Anda saat ini tengah bersiap-siap untuk mencari posisi baru agar bisa mengembangkan karir lebih cepat, Anda bisa menimbang untuk melakoni profesi-profesi yang bakal banyak dicari tahun depan. Umumnya profesi tersebut ada di industri digital.

Inilah 6 profesi bergaji tinggi yang banyak dicari tahun 2018:

1. SEO Specialist

Perkembangan dunia digital semakin tak terbendung kecepatannya. Semakin banyak perusahaan yang membutuhkan kanal digital sebagai salah satu jalur pemasaran atau promosi. Setiap detik, miliaran pengguna internet mengetikkan informasi bermacam-macam melalui mesin-mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing dan lain sebagainya.

Nah, supaya sebuah brand atau target pemasaran dapat tercapai, tenaga yang ahli mengoptimalisasi mesin pencari atau Search Engine Optimization (SEO) Specialist bakal semakin dicari oleh berbagai perusahaan. Keahlian ini masih terbilang langka. Maka itu, banyak perusahaan besar yang tidak segan memberikan gaji besar di atas Rp 10 juta per bulan untuk posisi ini, untuk tingkat staf dan asisten manajer.

2. Digital Marketer

Masih buntut dari perkembangan luar biasa industri digital, kehadiran seorang Digital Marketer atau pemasar digital juga bakal semakin dibutuhkan tahun depan.

Seorang digital marketer ibarat paket lengkap, karena dia harus menguasai semua keahlian mengoptimalkan kanal digital untuk mendukung keberhasilan pemasaran produk. Maka itu, digital marketer harus menguasai SEO, copy writing juga optimalisasi media sosial.

Nah, karena keahlian terkait digital ini masih belum banyak, profesi sebagai digital marketer menjanjikan gaji yang cukup tinggi, di atas dua digit.

3. Creative Designer

Zaman sekarang, orang lebih tertarik pada informasi berupa video bergerak atau tampilan infografis yang atraktif. Informasi dalam bentuk teks semakin ditinggalkan. Inilah yang seorang Desainer Kreatif atau Creative Designer semakin banyak diburu.

Creative Designer sudah tentu akan dihargai lebih tinggi. Di perusahaan-perusahaan startup teknologi, posisi ini bisa diganjar gaji di atas dua digit.

4. Web Developer

Masih terkait dengan perkembangan pesat dunia digital. Profesi sebagai pengembang web atau Web Developer sangat dibutuhkan sebagai garda depan yang bisa membawa sebuah perusahaan agar tampil terbaik di kanal digital.

Gajinya juga enggak main-main, lho. Banyak perusahaan yang berani memberikan gaji di atas RP 20 juta untuk keahlian sebagai Web Developer.

5. Data Scientist

Aplikasi baru banyak bermunculan setiap hari di tengah booming internet. Data-data pengguna internet melimpah ruah dan menjelma menjadi Big Data yang akan sangat berharga ketika diolah.

Data-data pengguna tersebut akan sangat berguna membantu strategi pemasaran sebuah perusahaan atau produk. Di sinilah profesi Data Scientist banyak dibutuhkan untuk membantu perusahaan membunyikan data-data pengguna internet tersebut. Gajinya juga, gede. Bisa di atas dua digit.

6. Social Media Specialist

Media sosial sudah tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Terlebih di Indonesia di mana kehadiran media sosial sangat digemari. Media sosial pun menjadi salah satu sarana efektif untuk melancarkan strategi pemasaran sebuah produk.

Maka itu, kebutuhan tenaga ahli yang menguasai seluk beluk pemanfaatan media sosial sebagai lini pemasaran, cukup tinggi. Profesi sebagai social media specialist bisa memiliki gaji yang cukup tinggi. Terlebih bila posisinya sudah senior.

Selamat mengembangkan kemampuan professional Anda guna meraih penghasilan yang lebih baik. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/23/120000426/6-profesi-dengan-gaji-tinggi-dan-banyak-dicari-pada-2018

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke