Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gaya Hidup Mewah Putra Mahkota Arab Saudi Disorot

Mengutip CNBC, Kamis (28/12/2017), beberapa pihak menganggap pembelian tersebut merupakan tanda kemunafikan dan ancaman bagi legitimasi sang pangeran. Laporan ini muncul ketika kampanye antikorupsinya tengah berjalan.

Sebagaimana diketahui, lembaga antikorupsi yang dipimpin Pangeran Mohammed menangkap sejumlah pangeran, pejabat, dan pebisnis Arab Saudi karena dugaan korupsi. Mereka ditahan di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh.

Namun, beberapa pihak lain menganggap pembelian tersebut murni merupakan investasi dan bukan hal yang aneh bagi calon raja. Pun pangeran berusia 32 tahun ini telah mencuri perhatian dunia finansial.

Pangeran Mohammed menjalankan perombakan ekonomi Arab Saudi. Ia pun melancarkan rencana invasi ke Yaman dan blokade Qatar.

Dalam laporan tersebut, Pangeran Mohammed dikaitkan dengan pelelangan lukisan Salvator Mundi karya Leonardo da Vinci seharga 450,3 juta dollar AS. Kemudian, ada pula laporan penjualan kastil Chateau Louis XIV di Perancis seharga 300 juta dollar AS kepada Pangeran Mohammed.

Selain itu, dilaporkan pula pada tahun 2015 silam, Pangeran Mohammed membeli yacht seharga 500 juta dollar AS. Pemerintah Arab Saudi enggan berkomentar soal pembelian yacht, namun menyangkal laporan pembelian lukisan da Vinci atas nama Pangeran Mohammed.

Mantan Duta Besar AS untuk Arab Saudi Robert Jordan menyatakan, pembelian yacht dan kastil memberikan sinyal adanya ketidakkonsistensian dengan reformasi ekonomi dan sosial Pangeran Mohammed. Jordan menjadi dubes semasa pemerintahan Presiden George W Bush.

"Minimnya kepeduliaan diri dari tindakan yang terefleksi inilah yang saya rasa mengejutkan," jelas Jordan.

Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan ada anggota keluarga kerajaan atau masyarakat yang berpikir bahwa Pangeran Mohammed adalah orang yang amat munafik. Sehingga, imbuh Jordan, ada baiknya Pangeran Mohammed menyeimbangkan gerakan antikorupsi dengan pola belanjanya.

Akan tetapi, ada pula pihak yang menyatakan, kebiasaan belanja Pangeran Mohammed dengan gerakan antikorupsinya adalah dua hal yang berbeda. Bernard Haykel, profesor di Princeton University mengungkapkan, warga Arab Saudi tidak menganggap pembelian barang-barang mewah adalah korupsi.

"Ini bukan pria yang pergi ke Monako dan menghambur-hamburkan 100 juta dollar AS untuk berjudi. Kalau itu ceritanya lain," tutur Haykel.

Ia mengatakan, media-media Barat lebih fokus pada pembelian barang-barang mewah sang pangeran. Namun, warga Arab Saudi lebih fokus memikirkan pengenalan pajak baru, yakni pajak pertambahan nilai (PPN) dan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/28/130000726/gaya-hidup-mewah-putra-mahkota-arab-saudi-disorot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke