Pengelolaan remitansi yang tepat sasaran juga bisa memperbaiki taraf hidup pekerja migran dan keluarganya.
Kepala Bagian Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizkia Respatiadi mengatakan, belum banyak pekerja migran yang memiliki pengetahuan memadai terkait literasi keuangan.
Padahal, literasi keuangan diperlukan supaya remitansi yang dihasilkan bisa meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarganya.
“Pembekalan mengenai literasi keuangan bisa dilakukan pada saat mereka sedang menjalani pelatihan dan juga saat mereka sudah berhenti bekerja," kata Hizkia dalam keterangan resmi, Selasa (9/1/2018).
Para pekerja migran, imbuh dia, harus tahu bagaimana menyimpan penghasilan yang aman dan mengelola penghasilan tersebut, misalnya untuk modal usaha, biaya pendidikan anak dan hal produktif lainnya.
Selain pembekalan mengenai literasi keuangan, para pekerja migran juga harus dibekali keterampilan kerja. Hal ini akan sangat berguna saat mereka memutuskan untuk kembali ke Tanah Air dan tidak bekerja lagi di luar negeri.
Pembekalan keterampilan kerja juga diharapkan bisa menciptakan para wirausahawan baru yang ikut menggerakkan perekonomian tempat tinggalnya dan ikut menciptakan lapangan kerja.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/09/165239826/pekerja-migran-harus-dibekali-literasi-keuangan