Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bunga Deposito Bank Makin Loyo Tahun Ini, Investasi Ke Mana Enaknya?

Itulah mengapa mayoritas orang Indonesia banyak yang memilih mengembangkan dana di produk deposito perbankan.

Mengutip Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, sampai akhir September 2017, sekitar 77 persen dana masyarakat di bank ditempatkan di dua produk yaitu tabungan dan deposito.

Khusus deposito, nilai dana masyarakat yang diparkir di sini mencapai Rp 2.368,82 triliun. Deposito di mata kebanyakan orang Indonesia dinilai membantu pengembangan dana untuk kebutuhan di masa mendatang. Apakah pandangan ini tepat? 

Data Bank Indonesia menyebutkan, hingga akhir September 2017, rata-rata bunga deposito bank adalah antara 6 persen-6,96 persen per tahun.

Angka itu diperkirakan akan terus menurun pada tahun 2018 ini seiring tren pemangkasan bunga deposito yang dilakukan oleh bank, terutama bank-bank besar. 

Rentang bunga deposito perbankan kemungkinan akan berkisar antara 4 persen-5 persen saja. Angka itu jauh di bawah rata-rata tingkat inflasi di Indonesia dalam 10 tahun yang sebesar 6 persen per tahun.

Ini berarti, bila Anda menempatkan dana di deposito bank, dana Anda tidak berkembang bahkan malah tergerus laju inflasi.

Nah, di mana sebaiknya tempat pengembangan dana atau investasi yang tepat dan efektif melawan inflasi?

Berikut ini beberapa pilihan terbaik, saran dari situs perbandingan dan pengajuan kartu kredit dan pinjaman HaloMoney.co.id:

1. Emas batangan

Emas mencetak pertumbuhan harga yang mengesankan sepanjang tahun 2017. Khusus untuk emas batangan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk, pertumbuhan harganya selama 2017 mencapai 26 persen!

Anda bisa menimbang untuk menempatkan dana di emas agar nilai uang Anda bisa berkembang jauh di atas laju inflasi.

2. Peer-to-peer lending

Era fintech di Indonesia tengah mencapai puncak. Bagi para investor ritel, terbuka lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan dana dengan lebih efektif, yaitu dengan menjadi pendana atau pemberi pinjaman pada platform Peer-to-Peer Lending (P2P lending).

Kebanyakan platform P2P lending memungkinkan Anda mengembangkan dana melalui peminjaman uang pada para peminjam dalam tenor pendek di bawah setahun. Imbal hasil peminjaman uang juga menggiurkan, rata-rata di atas 16 persen per tahun.

3. Reksadana saham

Indeks harga saham gabungan tahun 2017 berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Anda bisa mencoba berinvestasi di reksadana saham untuk tujuan keuangan jangka panjang.

Walau indeks reksadana saham hanya tumbuh di bawah 6 persen tahun lalu, tapi beberapa produk reksadana saham berhasil tumbuh di atas 20 persen per tahun, lho. 

4. Saham

Bila Anda ingin return atau hasil pengembangan dana lebih tinggi, Anda bisa langsung berinvestasi di saham. Tentu saja, Anda juga perlu menimbang risikonya, ya.

Saham termasuk jenis instrumen investasi yang agresif atau berisiko tinggi. Tapi, apabila Anda jalankan investasi di saham dengan cermat, Anda bisa mengantongi untung yang besar. 

5. Properti

Pilihan investasi riil yang menjanjikan dalam jangka panjang adalah properti. Di Indonesia, permintaan terhadap properti masih akan tinggi karena kesenjangan antara kebutuhan rumah dan ketersediaan hunian masih sangat lebar.

Memang, investasi properti membutuhkan modal besar. Tapi, Anda bisa memanfaatkan kredit pemilikan rumah dari bank untuk memiliki sebuah properti dan menjadikannya tabungan masa depan. Di awal tahun ini, banyak bank tengah menggelar promo bunga KPR murah.
.

Berita ini merupakan konten kerja sama dengan HaloMoney.co.id dan isi berada di luar tanggung jawab Kompas.com

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/11/121000726/-bunga-deposito-bank-makin-loyo-tahun-ini-investasi-ke-mana-enaknya-

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke