Kondisi ini adalah ketika harga suatu instrumen investasi melonjak sangat tinggi hingga mengancam stabilitas keuangan.
Bahkan, Goldman Sachs menyatakan bubble bitcoin lebih dahsyat dibandingkan bubble dot-com dan bubble tulip di Belanda yang terjadi pada abad ke-17 silam. Hal ini diungkapkan Goldman Sachs dalam laporan risetnya kepada investor.
Mengutip CoinDesk, Rabu (24/1/2018), para analis Goldman Sachs memperingatkan terkait peningkatan harga mata uang virtual, termasuk di dalamnya pergerakan harga bitcoin dan ethereum, juga peningkatan harga saham perusahaan-perusahaan yang terkait dengan blockchain.
Salah satu perusahaan yang dimaksud adalah semisal The Crypto Company yang harga sahamnya melobjak lebih dari 17.000 persen sebelum Komisi Bursa Efek dan Sekuritas AS (SEC) mensuspensi perdagangannya.
"Kami menganggap konsep mata uang digital yang didukung teknologi blockchain mempunyai mafaat seperti kemudahan eksekusi secara global, biaya transaksi yang lebih rendah, penurunan korupsi karena semua transaksi bisa dilacak, keamananan kepemilikan, dan sebagainya," tulis Goldman Sachs.
Namun, imbuh Goldman Sachs, bitcoin sebenarnya sama sekali tidak memberikan manfaat tersebut. Satu transaksi bitcoin bisa diproses selama 10 hari dan harganya bervariasi tergantung pusat perdagangannya.
Bahkan, pada tahun lalu, ada perbedaan harga hingga 4.000 dollar AS atau setara sekitar Rp 53,6 juta di antara satu pusat perdagangan dengan yang lainnya pada saat yang sama.
Selain itu, biaya transaksinya juga sebenarnya tinggi. Namun demikian, Goldman Sachs memandang tidak ada risiko bahwa inflasi bitcoin dan mata uang virtual lainnya akan berdampak pada ekonomi AS maupun global.
"Kami tidak meyakini bahwa anjloknya harga bitcoin akan menimbulkan efek besar bagi perekonomian atau pasar finansial global," terang Goldman Sachs.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/24/130800526/goldman-sachs-peringatkan-risiko-investasi-bitcoin
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan