Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Ajak Swasta Dorong Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (5/2/2018) kemarin, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 tercatat sebesar 5,07 persen.

"Kami ingin meyakinkan private sector bahwa mereka dapat dan bisa berpartisipasi banyak di dalam momentum pertumbuhan ekonomi ini," kata perempuan yang akrab disapa Ani ini saat ditemui di gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018) malam.

Ani menjelaskan, pihaknya sudah berkolaborasi dengan lembaga terkait, yakni Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, hingga Lembaga Penjamin Simpanan untuk menjaga stabilitas sistem dan sektor keuangan.

Menurut Ani, ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,07 persen pada 2017 sudah cukup baik, meski angka tersebut lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN sebesar 5,2 persen.

Untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi pada 2018, Ani menyebutkan tetap pada strategi yang sebelumnya telah disampaikan, yakni mendorong sektor investasi dan ekspor.

"Kami tetap menjaga mesin pertumbuhan dari investasi agar tumbuh lebih tinggi lagi, diharapkan bisa di atas 7 persen growth-nya, ekspor tetap terjaga di atas 8 persen, konsumsi rumah tangga di 5 persen dan lebih, serta belanja pemerintah yang dilakukan secara suportif," tutur Ani.

BPS dalam rilisnya mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 sebesar 5,01 persen, tahun 2015 sebesar 4,88 persen, dan tahun 2016 sebesar 5,03 persen.

Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 adalah dari industri pengolahan, yakni 0,91 persen. Selain itu, disusul sektor konstruksi sebesar 0,67 persen, perdagangan 0,59 persen, dan pertanian 0,49 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/06/194915126/sri-mulyani-ajak-swasta-dorong-tingkat-pertumbuhan-ekonomi

Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke