Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Melemah, BI Yakin Rupiah Berpotensi Kembali Menguat

Rupiah melemah 0,51 persen dalam sehari. Padahal, cadangan devisa Indonesia per akhir Januari 2018 naik menjadi 131,98 miliar dollar AS.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai pergerakan rupiah yang melemah saat ini terjadi adalah hal yang biasa.

Menurut Mirza, berdasarkan tren sebelumnya, memasuki bulan Maret rupiah akan menguat dan kerap diawali pergerakan rupiah yang fluktuatif.

“BI pasti akan ada di pasar. Sewaktu terjadi pemasukan dana asing (capital inflow) kami juga ada di pasar agar rupiah tetap stabil,” ujar Mirza di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Mirza mengatakan, pergerakan rupiah juga ditentukan oleh hukum penawaran dan permintaan atau supply dan demand. Ketika permintaan berkurang maka nilai rupiah turut melemah.

Selain itu, lanjut Mirza, pelemahan nilai tukar juga dialami negara-negara lain dan bukan hanya terjadi di Indonesia.

Sebelumnya, aAnalis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, pelemahan rupiah kali ini lebih disebabkan oleh sentimen global.

"Pelaku pasar global lebih cenderung memburu dollar AS, sehingga menyebabkan posisi posisi mata uang global lainnya, termasuk rupiah mengalami depresiasi," ujar Nafan kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018).

Menurut Nafan, saat ini para pelaku pasar global juga tengah berekspektasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan tingkat suku bunga acuan.

Selain itu, lanjut Nafan, yield (imbal hasil) dari US Treasury juga mengalami kenaikan, sebab ada kepastian dari senat AS dalam menyediakan anggaran terhadap pemerintahan Trump.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/08/172200826/meski-melemah-bi-yakin-rupiah-berpotensi-kembali-menguat-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke