Oleh karena itu, pemerintah menyatakan serius dalam berkomitmen mendorong inklusi keuangan.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat menerima Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda, yang merupakan utusan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Inklusi Keuangan.
Darmin menyampaikan apresiasinya atas kunjungan kedua Ratu Maxima dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air.
Kunjungan Ratu Maxima kali ini ke Indonesia bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pada tahun 2016 Ratu Maxima juga datang ke Indonesia.
Menurut Darmin, terlepas dari kunjungan pertama Ratu Maxima, Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam inklusi keuangan.
“Pencapaian kami adalah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI),” kata Darmin dalam keterangan resminya, Selasa (13/2/2018).
Dalam mencapai target tersebut, lanjut Darmin, pemerintah telah menetapkan tujuh pilar SNKI yaitu pendidikan keuangan, hak kepemilikan warga negara, fasilitas intermediasi dan saluran distribusi, jasa keuangan di sektor pemerintahan, perlindungan konsumen, peraturan, serta infrastruktur.
Darmin menjelaskan dari pilar Hak Kepemilikan Warga Negara, sebanyak 4,2 juta sertifikat tanah diterbitkan sepanjang 2017. Pemerintah sendiri berkomitmen untuk mempercepat sertifikasi tanah lebih banyak lagi.
Hal ini bertujuan untuk menerbitkan 7 juta sertifikat tanah pada 2018 dan 9 juta sertifikat tanah pada tahun 2019, seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Jokowi
“Tahun 2018 targetnya naik jadi 7 juta dan tahun 2019 menjadi 9 juta. Di tahun 2020, kita berharap semua tanah sudah disertifikasi,” ungkap Darmin.
Ditunjuk sebagai Utusan Khusus PBB, Ratu Maxima bertugas mempromosikan pentingnya inklusi keuangan secara global untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi.
Pesan utamanya adalah inklusi keuangan mampu mempercepat kemajuan untuk mencapai sejumlah prioritas nasional seperti pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, keamanan pangan, persamaan gender dan pertumbuhan yang seimbang.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/13/181401226/inklusi-keuangan-didorong-naik-jadi-75-persen-pada-2018