Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Bakal Kenakan Tarif Impor Baja, China Tebar Ancaman

Kebijakan tarif impor tersebut merupakan isu terkini dalam episode ketegangan perdagangan antara AS dan China. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross pada akhir pekan lalu merekomendasikan tarif sebesar 24 persen untuk impor baja dan 7,7 persen untuk impor alumunium.

Rekomendasi tersebut dilontarkan setelah ada investigasi yang menunjukkan impor baja dan alumunium melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini, menurut Ross, mengancam keamanan nasional AS.

Wang Hejun, pejabat di kementerian perdagangan China,  menyatakan, kebijakan pengenaan tarif impor tersebut tidak berdasar.

"Spektrum keamanan nasional sangat luas dan tanpa definisi yang jelas akan dengan mudah disalahgunakan," ujar Wang seperti dikutip dari Financial Times, Selasa (20/2/2018).

Wang menuturkan, jika keputusan akhir AS mencederai kepentingan China, maka pemerintah China akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi haknya. Sejumlah analis berpandangan, China cenderung mewaspadai meningkatnya sengketa perdagangan karena khawatir bakal merusak ekonominya yang bergantung pada ekspor.

Sebaliknya, China akan fokus pada balas dendam di sektor tertentu, kemungkinan besar adalah produk-produk pertanian seperti kedelai. China adalah pasar ekspor terbesar kedelai AS.

"Pembalasan di sektor pertanian adalah yang paling memungkinkan, karena inflasi harga pangan di China relatif rendah," tutur Bo Zhuang, ekonom Trusted Sources.

China dianggap sebagai penyebab anjloknya harga baja di AS dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, produk baja dan alumunium asal Negeri Tirai Bambu tersebut membanjiri pasar AS.

Pada tahun 2017, China merupakan pemasok alumunium terbesar keempat ke AS, menyumbang 10 persen impor. Departemen Perdagangan AS pun menyebut, pesatnya produksi baja dan alumunium China dalam beberapa tahun lalu telah menekan harga internasional.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/20/084100526/trump-bakal-kenakan-tarif-impor-baja-china-tebar-ancaman

Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke