Pemilik usaha Pisang Goreng Madu Bu Nanik, Nanik Soelistiowati menceritakan bahwa dia awalnya bergabung dengan Go-Food untuk coba-coba saja, karena pengantarannya gratis.
Namun selang beberapa waktu hadir di Go-Food ternyata pelan-pelan penjualannya naik. Tokonya yang berada di Tanjung Duren, Jakarta Barat itu bahkan bisa menjangkau pelanggan yang ada di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
"Dulu waktu awal gabung cuma 2 orderan saja. Sekarang malah bisa sampai ribuan," kisah Nanik saat ditemui di konferensi pers Malam Juara Go-Food, Jumat (23/2/2018).
"Jumat paling top, bisa 1.600 sampai 1.700 orderan dan 70 sampai 80 persennya itu dari Gojek. Sampai bikin macet tanjung duren," sebutnya.
Perwakilan dari merchant Go-Food Eatlah, Channa Prinandita juga menceritakan hal serupa. Pemesan produk kulinernya, antara lain berupa chicken salted egg, pelan-pelan makin banyak.
"Kami ada 500 order sehari per outlet. Sedangkan jumlah total outlet kami sekarang ada 11 unit. 80 persen dari pesanan di 9 outlet itu dari Go-Jek," ujarnya.
Bahkan, bergabungnya mereka dengan Go-Food malah memberi manfaat tambahan. Dengan mengetahui informasi mengenai jumlah pesanan dari wilayah tertentu, maka Eatlah kemudian bisa memutuskan lokasi untuk membuka cabang baru.
"Di Go-Jek bisa memberi insight buat liat lokasi order yang banyak di mana," sebutnya.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/23/194100926/cerita-ukm-tentang-efek-go-food-dari-2-pesanan-menjadi-ribuan