"Bagi purnawirawan TNI AL, ini bisa jadi bekal sebagai entrepreneur atau pengusaha rumahan. Sedangkan bagi prajurit aktif, untuk mempersiapkan diri saat membuka wilayah-wilayah baru karena pulau kita banyak," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Jumat (23/2/2018).
Susi menilai, pusat bektram seperti ini sangat penting sebagai bekal supaya anak bangsa bisa memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengolah sumber daya alam di Indonesia. Untuk ke depannya, Susi menargetkan pusat bektram seperti ini tidak hanya dibangun untuk TNI AL, melainkan juga bagi seluruh lapisan masyarakat, hingga anak sekolah.
Harapannya, jika program ini berjalan dan semakin banyak diadakan, Susi membayangkan Indonesia bisa memperkuat ketahanan pangannya dan tidak perlu lagi mengimpor. Bahkan, bisa juga sampai swasembada pangan.
Secara terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi melihat pusat bektram di Grati ini bisa menjadi pilot project untuk kemudian diadakan di tempat lain. Ade menyarankan supaya sasaran utama program bektram ini sementara difokuskan di Pulau Jawa, dengan pertimbangan sebagian besar TNI AL ada di sana.
"Nantinya, hasil didikan dari sini akan kami sebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Kami akan kerja sama dengan kementerian dan pemerintah daerah," tutur Ade.
Adapun lokasi yang digunakan untuk pusat bektram di Grati memiliki luas lahan 100 hektare. Dalam hal pelatihannya, TNI AL bekerja sama dengan KKP, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perindustrian.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/23/213900526/susi-bentuk-bektram-di-pasuruan-anggota-tni-bisa-belajar-jadi-entrepreneur