Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perempuan Bisa Jadi Jagoan Industri Teknologi

Empat perempuan ini yakni Grace Natalia (pendiri situs AsmaraKu), Dayu Dara Permata (SVP GO-JEK, Head of GO-LIFE), Sonia Barquin (Partner, McKinsey&Company), dan Alyssa Maharani (Google Launchpad Accelerator Startup Success Manager).

Mereka jadi pembicara dalam acara "Alpha Female: How We Tech Up", yang diselenggarakan firma investasi Alpha JWC Ventures.

Keempat pembicara membahas keseimbangan hidup dan karir, bagaimana mendapatkan dukungan untuk maju, hingga bagaimana cara membawa diri di lingkungan kerja yang didominasi laki-laki.

Menurut Sonia Barquin, perempuan butuh kepercayaan diri untuk menjadi lebih proaktif di dunia kerja serta punya contoh atau ‘role model’ yang sesuai.

Menurut dia, riset mengungkapkan bahwa hanya sedikit perempuan yang mau menegosiasikan gaji mereka atau meminta promosi, meskipun mereka mempunyai kemampuan yang memadai.

"Perempuan harus merasa nyaman dengan kemampuan mereka dan berhenti takut untuk meminta lebih,” ujar Sonia, melalui rilis pers ke Kompas.com, Minggu (24/2/2018). 

“Mengenai role model, seperti yang kita lihat, tidak banyak perempuan yang menduduki posisi kepemimpian di perusahaan. Meskipun sulit, temukan mentormu, buat kelompok yang bisa saling mendukung, dan cari seseorang yang bisa kamu ajak diskusi untuk perkembanganmu.”

Lalu, bagaimana perempuan bisa memimpin di industri yang didominasi laki-laki seperti industri teknologi?

Dayu Dara mengatakan bahwa perempuan bisa memulai dari pencitraan diri, atau self-branding, yang tepat.

Menurut dia, pencitraan bukanlah apa yang kamu katakan pada orang lain, tapi apa yang orang lain bicarakan tentangmu saat kamu sudah di ruangan lain.

“Bagi saya, saya membangun citra saya melalui penekanan terhadap apa yang sudah saya lakukan selama ini dan menjadi percaya diri atas keahlian saya. Lalu, jangan lupa untuk sesekali menanyakan pendapat orang lain mengenai dirimu, dan benahi dirimu dari kritik yang ada.”

Alyssa Maharani, di sisi lain, menekankan pentingnya sistem pendukung (support system) bagi perempuan di dunia kerja.

“Untuk mendapatkan ‘sponsor’ tersebut, kamu harus bekerja baik dengan manager-mu, saling membangun kepercayaan, sehingga mereka bisa dan mau mendorong kamu lebih jauh. Hubungan di dunia kerja cenderung lebih berdasarkan data dan kemampuan, sehingga lebih mudah untuk menemukan ‘sponsor’ melalui hubungan kerja yang baik.”

Diskusi panel juga membahas keseimbangan hidup dan pekerjaan (work/life balance) bagi perempuan. Meskipun banyak yang menganggap keseimbangan hidup dan karir hanyalah mitos, Grace Natalia percaya bahwa hal tersebut bisa dicapai.

“Penting bagi kita sebagai perempuan untuk menemukan ‘keseimbangan’ tersebut, dan tidak ada yang bisa memaksakan pengertian ‘keseimbangan’nya pada orang lain. Jangan membandingkan diri dengan ibu lain atau rekan kerja lainnya. Temukan keseimbanganmu sendiri, dan jangan salahkan dirimu atas itu.”

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/25/150743426/perempuan-bisa-jadi-jagoan-industri-teknologi

Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke